TEMPO.CO, Jakarta - Polri tengah dibanjiri kritik oleh masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah peristiwa memicu kuatnya kritik yang disuarakan melalui media massa, khususnya media sosial.
Berikut rangkuman Tempo akan beberapa peristiwa yang menyebabkan Polri kebanjiran kritik:
1. Kasus dugaan pemerkosaan anak di Luwu Timur
Kasus ini menjadi pemicu lahirnya tagar #PercumaLaporPolisi di media sosial Twitter. Kasus ini mendapat sorotan setelah tim dari Project Multatuli menurunkan berita tentang kejadian tersebut. Korban perkosaan diduga adalah tiga anak yang berusia di bawah 10 tahun. Adapun pelakunya diduga mantan suami ibu korban yang bekerja sebagai aparatur sipil negara.
Ibu korban membuat laporan ke Polres Luwu Timur pada Oktober 2019. Penyidik di Polres Luwu Timur pun mengusut berdasarkan laporan tersebut. Namun dalam perjalanannya, Polres Luwu Timur menghentikan penyelidikan kasus pemerkosaan karena dinilai kurang bukti.
2. Polisi banting mahasiswa
Seorang mahasiswa bernama Muhammad Fariz Amrullah mendapat kekerasan dari anggota polisi yakni Brigadir NP saat tengah mengikuti aksi unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Banten Raya di Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, pada 13 Oktober 2021.
Dalam rekaman video yang viral, terlihat NP memiting, mengangkat lalu membanting Fariz dengan posisi badan belakang menghantam trotoar. Saat ini, Fariz sedang menjalani perawatan setelah mengeluh nyeri dan sakit.
3. Penetapan tersangka di Deli Serdang
Kasus ini mendapat sorotan lantaran polisi menyematkan status tersangka terhadap seorang pedagang yang menjadi korban penganiayaan oleh preman.
Saat itu, video keributan antara seorang pedagang wanita berinisial LG dengan pria berinisial BS pada 5 September 2021 viral di media sosial. Polisi kemudian menangkap BS. Namun di sisi lain, BS yang diduga sebagai preman juga melaporkan LG lantaran merasa dirinya juga dipukul. Polisi lalu menyelidiki hal tersebut dan menetapkan LG sebagai tersangka
4. Kasus bocah hilang selama lima tahun
Seorang anak laki-laki ditemukan kembali setelah hilang selama lima tahun. Keluarga anak yang hilang tersebut bercerita telah melaporkan ke polisi, tetapi nihil hasil.
Lalu, pada 14 Oktober 2021, sang kakak meminta bantuan masyarakat di Twitter untuk mencari keberadaan adiknya. Tak sampai 24 jam, anak laki-laki yang hilang tersebut berhasil diketahui keberadaannya oleh masyarakat.