TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berjanji tak akan mengintervensi kerja panitia seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu dalam menjalankan tugasnya. Hal ini diungkapkan Tito
"Kemendagri tentunya tak ikut campur, mengintervensi kerjanya yang independen," kata Tito Karnavian usai memberikan salinan Surat Keputusan Presiden terkait Tim Panitia Seleksi Anggota KPU dan Bawaslu, Selasa, 12 Oktober 2021.
Tito mengaku percaya pada susunan Tim Panitia Seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu yang diketuai oleh Juri Ardiantoro. Tim itu terdiri dari sejumlah akademisi hingga aktivis seperti Chandra Hamzah, Edward Omar Hiariej, Poengky Indarti, hingga Hamdi Muluk.
"Beliau ini orang hebat semua, lebih hebat dari saya. Ada bang Chandra Hamzah, ada Prof. Hamdi Muluk. Sudah pengalaman di sini. Beliau-beliau ini sudah kuat tekanan kanan kiri," kata Tito.
Tito mengatakan di 2024 nanti, akan ada Pemilihan Presiden yang akan berjalan bersamaan dengan Pemilihan DPD RI dan DPR RI. Setelah itu, masih ada Pilkada Serentak yang diselenggarakan di seluruh Indonesia kecuali Yogyakarta dan daerah tingkat 2 di DKI Jakarta.
Karena itu, ia berharap anggota KPU nanti adalah orang-orang yang harus siap menghadapi kesulitan dan kompleksitas Pemilu itu.
"Ini mungkin salah satu pengalaman baru bagi kita. Dan karena cukup berat beban kerja itu, tentu memerlukan sosok anggota KPU Bawaslu yang sehat jasmani rohani, kuat di bawah tekanan stres yang tinggi," kata Tito.
Ketua Tim Pansel Anggota KPU dan Bawaslu, Juri Ardiantoro, mengatakan mereka akan segera menyusun jadwal dan rencana kerja tim seleksi, sampai nanti nama calon anggota yang akan diserahkan pada Presiden Joko Widodo.