Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Mahasiswa KAMI dan TNI AD, Dorong MPRS Cabut Gelar Presiden Seumur Hidup

Reporter

image-gnews
Arsip Foto Peserta Aksi Demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Pelajar Indonesia (KAPI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) sedang demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. 3 Oktober 1966. Sumber : ANRI. Deppen 1966-1967 No.3336.
Arsip Foto Peserta Aksi Demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Pelajar Indonesia (KAPI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) sedang demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. 3 Oktober 1966. Sumber : ANRI. Deppen 1966-1967 No.3336.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah mencatat bahwa mahasiswa selalu memegang peran penting dalam setiap pergantian rezim. Dalam transisi Rezim Demokrasi Terpimpin menuju Rezim Orde Baru, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau KAMI memegang peran penting dalam melengserkan Presiden Soekarno pada waktu itu. Dalam upaya melengserkan Presiden Soekarno, KAMI mendapat banyak dukungan dari beberapa aktor politik lain. 

Pembentukan KAMI sebagai organisasi mahasiswa anti-Komunisme (anti-PKI) dan anti-Soekarno tentu tidak bisa dilepaskan dari Peristiwa G30S. M.C. Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia since 1200 c. mencatat bahwa Peristiwa G30S membuat sentimen terhadap komunisme dan Pemerintahan Sukarno menguat. Sentimen tersebut semakin menguat dalam internal kelompok yang sebelumnya telah berseberangan dengan PKI dan Sukarno, yakni TNI-AD, PSI, dan kelompok religius. 

Kelompok-kelompok tersebut pun akhirnya mengarahkan dukungan kepada gerakan-gerakan mahasiswa yang mencoba mempreteli kekuasaan Sukarno dan PKI. Salah satunya adalah KAMI, yang diinisiasi okeh kubu sayap kanan Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia atau PPMI. Dalam memberikan dukungan terhadap KAMI, TNI AD merupakan salah satu pendukung yang unik. 

Keunikan tersebut terletak pada motif pemberian dukungan TNI-AD terhadap KAMI. Berbeda dengan kelompok lain, TNI AD memberikan dukungan kepada KAMI bukan karena kesamaan haluan politik atau ideologi, melainkan karena kepentingan untuk memprotes Presiden Sukarno. Dikutip dari YUPA: Historical Studios Journal, TNI-AD memberikan dukungan kepada KAMI karena TNI-AD tidak bisa melancarkan protes secara langsung kepada Presiden Sukarno. Sebab, Presiden Sukarno adalah Panglima TNI Tertinggi. 

Secara legal-institusional, TNI AD tidak dibenarkan melancarkan protes terhadap Panglima Tertinggi TNI, yakni Presiden. Karena itu, dalam upaya melengserkan Presiden Sukarno, TNI AD melakukan langkah-langkah yang lebih lembut. Alih-alih melakukan protes secara langsung, TNI AD melakukan aksi kudeta merangkak, yakni serangkaian aksi kudeta yang dilakukan secara perlahan-lahan dengan mendukung gerakan-gerakan sosial yang menentang Presiden. 

Setelah dukungan TNI AD terhadap KAMI membuahkan hasil, mereka akhirnya terlibat dalam politik tingkat tinggi, yakni dalam sidang MPRS. AH Nasution, petinggi TNI yang bertugas sebagai Ketua MPRS, akhirnya mencabut gelar Presiden Seumur Hidup yang dipegang Soekarno dalam sidang MPRS. Selanjutnya, Mayjen Soeharto melalui Supersemar melakukan penataan ulang Kabinet Indonesia pada 1966, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Rezim Orde Baru. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca: Mengenal KAMI, Organisasi Mahasiswa Anti-PKI di Akhir Pemerintahan Soekarno

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

40 menit lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

15 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

1 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

1 hari lalu

Danjen Kopassus baru Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) dan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo saat serah terima jabatan di Markas Kopasus, Cijantung, Jakarta, Jumat (4/12). TEMPO/Subekti
72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.


72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

1 hari lalu

Pasukan Kopassus TNI AD mengikuti geladi upacara Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, 3 Oktober 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma
72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil bertengger di peringkat 101-150 global dalam QS World University Ranking by Subject 2024.


Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

9 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

Mahasiswa itu khawatir terkena masalah hukum karena sudah beberapa kali menyampaikan kejadian yang dialami selama ferienjob di Jerman.


Tangani 6 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob, Ini Kata LPSK

9 hari lalu

Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution. ANTARA/Cahya Sari
Tangani 6 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob, Ini Kata LPSK

Wakil Ketua LPSK Maneger berjanji penanganan kasus perlindungan korban ferienjob akan dilakukan dengan cepat.