Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal KAMI, Organisasi Mahasiswa Anti-PKI di Akhir Pemerintahan Soekarno

Reporter

image-gnews
Arsip Foto Peserta Aksi Demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Pelajar Indonesia (KAPI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) sedang demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. 3 Oktober 1966. Sumber : ANRI. Deppen 1966-1967 No.3336.
Arsip Foto Peserta Aksi Demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Pelajar Indonesia (KAPI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) sedang demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. 3 Oktober 1966. Sumber : ANRI. Deppen 1966-1967 No.3336.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dulu, mahasiswa dikenal memiliki peran penting dalam perpolitikan Indonesia. Dalam menjalankan berbagai perannya, mahasiswa biasanya membentuk organisasi atau kesatuan aksi tertentu. Salah satu organisasi mahasiswa terbesar yang pernah dibentuk adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau KAMI. 

Dikutip dari buku A History of Modern Indonesia Since 1200 c. karya M.C. Ricklefs, KAMI dibentuk pada 27 Oktober 1965. Pembentukan KAMI didasari oleh sentimen anti-PKI dan sentimen terhadap pemerintahan Presiden Sukarno pada waktu itu. Hal tersebut tampak dalam Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang menjadi landasan perjuangan KAMI. Pertama, bubarkan PKI. Kedua, turunkan harga. Ketiga, bubarkan/rombak Kabinet Dwikora. 

Sebelum menjadi kesatuan aksi mahasiswa yang militan dalam menentang PKI dan Sukarno, KAMI merupakan bagian dari organisasi mahasiswa yang pernah terbentuk sebelumnya. Dikutip dari buku Pemuda, Pembangunan, dan Masa Depan, sebelum KAMI terbentuk, mahasiswa Indonesia telah berserikat di bawah Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia atau PPMI. Internal PPMI terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu sayap kanan dan sayap kiri. 

Kubu sayap kanan terdiri dari beberapa organisasi, seperti HMI, PMKRI, dan PMII. Sementara itu, kubu sayap kiri terdiri dari CGMI, Germindo, Perhimi, dan GMNI. Perpecahan tersebut semakin tajam ketika Tragedi G30S dan Pembantaian '65 meletus. Kubu sayap kiri terus mendesak PPMI untuk mengambil sikap berseberangan terhadap PKI pasca-G30S. Namun, kubu sayap kiri yang merupakan bagian dari PPMI masih belum bisa menentukan sikap terhadap PKI karena kesamaan haluan politik.Hal tersebut pun membuat kubu sayap kanan habis kesabaran dan berinisiatif membuat kesatuan aksi tersendiri untuk mengganyang PKI. 

Pembentukan kesatuan aksi tersebut dilakukan di rumah Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Sjarif Thajeb, pada 25 Oktober 1965. Dikutip dari socio-politica.com, pertemuan itu hanya dihadiri oleh kubu sayap kanan dan satu kubu sayap kiri saja, yakni GMNI. Alhasil, GMNI pun menjadi bulan-bulanan kubu sayap kanan dalam pertemuan itu. GMNI pun dipaksa untuk menjadi jajaran Presidium KAMI yang terbentuk malam itu. 

Namun, seiring berjalannya waktu, GMNI menarik diri dari jajaran Presidium KAMI. Sebab, GMNI masih berambisi untuk menjaga keutuhan PPMI yang sebelumnya telah terbentuk. Meskipun demikian, sebagaimana dikutip dari buku Regime Change and Ethnic Politics in Indonesia karya Taufiq Tanasaldy, GMNI akhirnya terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu kiri dan kubu konservatif. GMNI kubu konservatif akhirnya merapatkan diri ke KAMI. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Manuver KAMI dalam mengganyang PKI terbilang sangat militan. KAMI yang mendapat dukungan dari TNI, Banser NU, dan PSI melakukan serangkaian aksi demonstrasi yang tak terkendali. Beberapa aksi KAMI pun bisa dibilang brutal. Dikutip dari buku Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi Tentang Konspirasi karya Victor M. Fic, KAMI turut serta dalam aksi pembakaran kantor PKI dan serangkaian aksi pembantaian terhadap tertuduh simpatisan PKI. 

KAMI pada akhirnya dibubarkan pada 25 Februari 1966. Meskipun hanya bergerak dalam waktu yang singkat, KAMI membawa dampak yang luar biasa kepada anggotanya. Akbar Tanjung, Sofyan Wanandi, Cosmas Batubara, Abdul Gafur, Zamroni, Yusuf Wanandi, David Napitupulu, dan aktivis KAMI lainnya mendapat jabatan-jabatan penting dari Presiden Soeharto pada Era Orde Baru. 

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Gie dan 1966

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

3 jam lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

Pendaftaran beasiswa Amartha STEAM Fellowship telah dibuka pada 27 Maret hingga 15 Juni 2024.


Ribuan Mahasiswa Lolos Beasiswa IISMA 2024, Begini Pesan Ketua Program

4 jam lalu

Safira Aulia Pramudita bersama para awardee IISMA Universiti Malaya. Dok. Istimewa
Ribuan Mahasiswa Lolos Beasiswa IISMA 2024, Begini Pesan Ketua Program

Dari total penerima IISMA 2024 itu, 2.030 kursi diisi oleh mahasiswa jalur reguler dan 247 kursi diisi oleh mahasiswa jalur afirmasi.


Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

6 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus


Ferienjob Program Resmi di Jerman, Bareskrim Ungkap Kejanggalannya Saat Ditawarkan ke Universitas di Indonesia

19 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro, berbicara terkait perkembangan penyidikan kasus Panji Gumilang di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Juli 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra
Ferienjob Program Resmi di Jerman, Bareskrim Ungkap Kejanggalannya Saat Ditawarkan ke Universitas di Indonesia

Bareskrim mengungkap sejumlah kejanggalan dalam penawaran program ferienjob ke sejumlah universitas di Indonesia. Diduga TPPO.


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

1 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Universitas Jambi Jelaskan Kronologi Ferienjob Mahasiswa ke Jerman, Sebut Tindakan Sihol Situngkir Tak Wakili Kampus

Universitas Jambi merespons kasus ferienjob dengan modus magang mahasiswa di Jerman sejak 2023.


Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

Korban TPPO modus ferienjob menyesal mengikuti program magang bohong. Mahasiswa dieksploitasi selama mengikuti kegiatan di Jerman.


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

1 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

1 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.