TEMPO.CO, Jakarta - Berkat dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), sejumlah perwira ABRI menjadi pejabat pemerintahan. Siapa saja mereka?
1. Jenderal A.H Nasution
Baca Juga:
Dilansir dari laman tni.mil.id, Jenderal A.H. Nasution tercatat pernah menjabat sebagai menteri. Ia menjabat Menteri Keamanan Pertahanan pada 1959 hingga 1960. Kemudian beralih menjadi Menteri Keamanan Nasional pada 1960-1962, lalu menjadi Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Keamanan dari 1963 sampai 1966. Terakhir, Nasution bahkan sempat menjabat sebagai Ketua MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) pada 1966 sampai 1972.
2. Jenderal A. Yani
Ahmad Yani atau A. Yani pernah tercatat menjabat sebagai menteri. Dilansir dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, jabatan terakhir pahlawan nasional ini adalah Men/Pangad (Menteri Panglima Angkatan Darat).
3. Mayjen Basuki Rahmad
Mayor Jenderal (Mayjen) Basuki Rahmat salah satu dari tiga perwira yang mendesak Soekarno untuk membuat Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) ini juga tercatat pernah menjadi menteri. Salim Said dalam bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi Serangkaian kesaksian" mengungkap bahwa Basuki Rahmat pernah menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Pembangunan I Pemerintahan Soeharto. Namun, jabatannya tidak berlangsung lama karena ia mendadak wafat di kantornya.
4. Mayjen Amir Muhammad
Amir Muhammad juga merupakan perwira yang ikut mendesak Soekarno bersama Basuki. Selepas ketiadaan Basuki, ia diangkat Soeharto menjadi Menteri Dalam Negeri.
5. Letjen M. Jusuf
Andi Muhammad Jusuf Amir atau M. Jusuf merupakan perwira yang ikut mendesak Soekarno selain Basuki dan Amir. Ia juga merupakan Menteri Perindustrian Ringan pada 1965. Ia diangkat menjadi menteri oleh Soekarno selepas berhasil menumpas pemberontakan Kahar Muzakkar. Saat Soeharto berkuasa, ia tetap menjadi Menteri Perindustrian. Setelah itu, pada akhir 70-an, ia diangkat Soeharto menjadi Panglima ABRI.
Selain kelima nama di atas, tentu masih banyak perwira ABRI yang berada dalam tampuk kekuasaan. Laksda Boediardjo misalnya. Ia pernah menjadi Menteri Penerangan atau Letjen Sarbini yang pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Koperasi pada Kabinet Pembangunan I di bawah Soeharto.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Sejarah Penghapusan Dwifungsi ABRI pada Masa Presiden Abdurrahman Wahid