Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenderal M. Jusuf Jadi Panglima ABRI Setelah 14 Tahun Tidak Aktif di Militer

Reporter

image-gnews
M. Jusuf mantan Panglima ABRI. Wikipedia
M. Jusuf mantan Panglima ABRI. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada masa Orde Baru, hampir atau bahkan semua jabatan di negara ini ditentukan oleh Soeharto. Termasuk tentang siapa yang menjadi Panglima ABRI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Termasuk penunjukan Jenderal M Jusuf, jenderal asal Sulawesi Selatan sebagai Panglima ABRI atau dulu sering disingkat Pangab. Siapa yang menduga, 14 tahun tidak memegang tongkat komando dan tak lagi berseragam militer, tiba-tiba saja M Jusuf melesat menjadi Panglima ABRI.

Dan selama 14 tahun tidak aktif dalam militer, ternyata sudah terjadi perubahan cara baris-berbaris. Sehingga, Andi Muhammad Jusuf Amir atau yang dikenal sebagai M. Jusuf atau Jusuf bahkan harus latihan baris berbaris selama tiga hari sebelum pelantikannya.

Kisah mengenai Jenderal M. Jusuf salah satunya tertuang dalam buku Salim Said berjudul "Dari Gestapu ke Reformasi Serangkaian kesaksian". Pangkat terakhir M. Jusuf dalam ABRI adalah Brigadir Jenderal dengan jabatan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin. Ia lalu dipromosikan menjadi Menteri Perindustrian Ringan pada 1965 setelah berhasil menumpas pemberontakan Kahar Muzakkar.

Salim Said yang juga pernah menjadi wartawan Tempo itu menulis, jalan M Jusuf menuju Panglima ABRI dimulai saat 1 Oktober 19965 ketika G30S meletus.

Saat itu ia masih berada di Beijing, tapi ia langsung terbang ke Indonesia begitu mendengar kabar kerusuhan. Begitu sampai di Kemayoran, ia tidak segera melapor ke Presiden Soekarno selaku atasannya.

Ia justru pergi ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), tempat Soeharto memimpin operasi penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI). Keputusannya itu diduga karena insting politiknya yakin era Soekarno sudah berakhir dan Soeharto-lah yang bakal naik.

M. Jusuf juga turut berperan sebagai king maker. Ia bersama Jenderal Basuki Rahmat dan Jenderal Amir Mahmud mendatangi Soekarno dan mendesaknya untuk mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang menjadi legitimasi Soeharto menggantikan Soekarno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soeharto lantas membalas jasa mereka. Basuki Rahmat ia jadikan sebagai Menteri Dalam Negeri. Tatkala Basuki mendadak wafat, Amir Mahmud menggantikan posisinya. Berbeda dengan keduanya, Soeharto justru menempatkan Jusuf sebagai pemimpin ABRI.

Penjelasan pengangkatan Jusuf menjadi panglima ABRI bisa ditemukan dalam memoar Jusuf Wanandi, "Shades of Grey". Menurut Wanandi, muncul suara-suara kritis terhadap kebijakan Soeharto, terutama mengenai sikap keras kepada mahasiswa, saat rapat para Jenderal di Markas ABRI pada awal 1978.

Ketika itu, Jusuf selaku Menteri Perindutrian tampil sebagai pendukung utama Soeharto maupun kebijakan-kebijakan kerasnya terhadap mahasiswa. Jusuf bahkan mengancam ia akan melawan setiap usaha pelemahan atau bahkan perebutan kekuasaan itu.

Tapi, dengan cara apa Jusuf melawan para jenderal yang kritis terhadap Soeharto? Tak lama setelah Jusuf memperlihatkan kesetiaannya terhadap Soeharto di depan hampir semua Jenderal, Presiden Soeharto lalu mengangkatnya menjadi Panglima ABRI.

Saat menjadi Panglima ABRI, Jenderal M. Jusuf selalu menyampaikan salam dari Soeharto kepada prajurit yang ia temui. Ia juga sosok yang perhatian. Perhatian dan kunjungannya sontak membuatnya populer di mata prajurit maupun masyarakat.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Jenderal Jusuf Meninggal Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

6 jam lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

11 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

1 hari lalu

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Galih Pradipta
Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.


TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

1 hari lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.


Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

3 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

3 hari lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat. Untuk diketahui, pasangan capres-cawapres Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengajukan gugatan ke MK.  TEMPO/Subekti.
Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.


Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

3 hari lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat. Untuk diketahui, pasangan capres-cawapres Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengajukan gugatan ke MK. TEMPO/Subekti.
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.