TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Sota, Merauke, Papua pada Ahad, 3 Oktober 2021. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyatakan keberadaan PLBN Sota merupakan awal pengembangan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah perbatasan.
"Kehadiran PLBN Sota merupakan awal dari pengembangan kawasan PLBN Sota sebagai kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan negara, yang dapat bermanfaat untuk Papua dan negara tetangga PNG, serta negara-negara Pasifik lainnya," kata Tito.
Mendagri membeberkan, dalam konteks perdagangan perbatasan, aktivitas pelintas batas dari Distrik Weam, Western Province, Papua Nugini, rata-rata berkisar 350 orang per bulan. Dalam delapan bulan terakhir semasa pandemi saja, barang bawaan yang dibeli dari Pasar PLBN Sota dominan berupa kebutuhan sehari-hari, produk pertanian, perkebunan dan tanaman pangan.
"Hal tersebut di antaranya dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha dan wirausaha lokal untuk berperan memenuhi kebutuhan kurang lebih 201.351 warga Western Province secara berkesinambungan," ujar Tito Karnavian.
Apalagi, Merauke berstatus sebagai Lumbung Tanaman Padi terbesar di Papua. Hal itu terbukti, di mana pada Tahun 2020, Kabupaten Merauke telah mengekspor 15 ribu ton beras ke Daru, Ibu Kota Western Province, melalui Pelabuhan Torasi. "Hal ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjadi pemasok, terutama produk-produk pertanian," ujar Tito.
Pembangunan PLBN Sota bagian dari pembangunan 11 PLBN berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 (sebelas) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan (ditetapkan tanggal 17 Januari 2019). PLBN ini juga lanjutan dari pembangunan 7 PLBN pada gelombang I berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan (ditetapkan tanggal 28 April 2015).
PLBN Sota dibangun dengan konsep yang terintegrasi. Tak hanya memiliki bangunan komersial, pos lintas batas ini punya fasilitas umum dan sosial, mes pegawai, tempat ibadah, ada pasar, ada jalan pedestrian, area parkir, juga area pendukung lainnya.
Baca juga: Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Buka Perbatasan untuk Perdagangan