Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

33 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Wafat, Pernah Membuat Sukarno Menangis

Reporter

image-gnews
Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gusti Raden Mas Dorodjatun adalah atau dikenal dengan nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah Sultan Yogyakarta yang kesembilan dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pertama serta Wakil Presiden Indonesia yang kedua (1973-1978).

HB IX lahir pada 12 April 1912 di Ngasem, Sompilan, Yogyakarta dan merupakan anak dari HB VIII dengan Raden Ajeng Kustilah. Sejak umur empat tahun, HB IX hidup terpisah dari keluarga keraton dan dititipkan kepada satu keluarga Belanda. Sejak kecil, HB IX sudah mendapatkan pendidikan Belanda, dimulai dari TK Frobel School, Eerste Europese Lagere School B, Neutrale Europese Lagere School, HBS Semarang, HBS Bandung, dan mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Leiden.

Belum sempat menyelesaikan studinya di Belanda, HB IX dipanggil oleh Keraton untuk pulang. Pada 22 Oktober 1939, HB VIII wafat dan membuat Dorodjatun sebagai putra mahkota mengumpulkan keluarga Keraton untuk bermusyawarah siapa yang akan menggantikan HB VIII. Pada akhirnya, keluarga Keraton sepakat bahwa Dorodjatun akan menggantikan HB VIII.

Penobatan Dorodjatun menjadi HB IX dilakukan pada 18 Maret 1940 dan HB IX menyandang gelar Sampéyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Sénapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga.

Pada 1942 atau dua tahun setelah penobatannya, Jepang berhasil menyerbu dan menduduki wilayah Hindia Belanda. Saat itu, HB IX diberi otonomi untuk menjalankan pemerintah di bawah Pemerintah Kolonial Nippon. Dalam masa pendudukanJepang, banyak terjadi pengambilan penduduk untuk menjadi romus dan HB IX mampu mencegah hal itu terjadi dengan memanipulasi data statistik pertanian dan peternakan.

Saat itu, HB IX mengajukan pembangunan sebuah kanal irigasi yang bisa menghubungkan Kali Progo dan Kali Opak dan usulan ini diterima oleh Jepang. Saluran irigasi ini kemudian hari dikenal dengan nama Selokan Mataram.

Setelah Indonesia mengumumkan proklamasi kemerdekaan, HB IX dan Paku Alam VIII mengirimkan suatu telegram yang berisi ucapan selamat atas kemerdekaan Indonesia dan pada 20 Agustus 1945, HB IX mengirimkan telegram yang berisi bahwa Yogyakarta siap berada di belakang Indonesia dan menjadi bagian dari Indonesia.

Setelah menyatakan diri bergabung bersama Indonesia, HB IX menyumbangkan kekayaannya sekitar 6 juta gulden kepada pemerintah Indonesia melalui Sukarno. "Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi. Silahkan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta," kata Sri Sultan HB IX saat itu kepada Sukarno sembari menyerahkan selembar cek 6,5 juta Gulden. Sukarno menangis karenanya.

Selain itu, dalam masa-masa setelah kemerdekaan, HB IX banyak membantu Indonesia, seperti melindungi para tentara Indonesia di dalam Keraton dan menjadikan Yogyakarta sebagai ibu kota sementara serta menjadi delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

Selain itu, HB IX juga aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan dan menginisiasi berdirinya Gerakan Pramuka. Bahkan, HB IX disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengabdian HB IX tidak berhenti sampai situ, HB IX diangkat menjadi Wakil Presiden yang kedua pada periode 1973 hingga 1978.

HB IX tidak menerima pinangan Soeharto untuk maju lagi sebagai Wakil Presiden dan disinyalir di antara keduanya terdapat perbedaan pandangan dan hingga saat ini alasan HB IX mundur sebagai wakil presiden masih menjadi misteri.

Pada 2 Oktober 1988 di Washington DC Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat, dan hujan di Washington DC mengiringi kepergian Sultan. Wafatnya HB IX, membuat banyak rakyat Yogyakarta yang mencintainya bersedih. Hal ini terlihat ketika banyak orang yang mengiringi kepergian Sultan menuju pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri dan disebut-sebut ada ratusan ribu orang yang mengiringi kepergian Sultan menuju Imogiri. Selian itu, Presiden Soeharto dan duta-duta besar negara lain menghadiri pemakaman Sri Sultan HB IX.

EIBEN HEIZIER

Baca: Segudang Peran Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

8 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

18 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

21 jam lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

22 jam lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

2 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.