TEMPO.CO, Jakarta - LaporCovid-19 mengkritik isi surat persetujuan orang tua yang merupakan salah satu syarat digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Dalam surat itu tidak ada penjelasan soal potensi risiko dan dampak Covid-19 pada anak saat PTM.
"Surat persetujuan orang tua untuk mengizinkan anak PTM ternyata tidak informatif," demikian bunyi unggahan akun Twitter @LaporCovid, Rabu, 29 September 2021.
Akun itu menggunggah dua foto contoh surat persetujuan PTM. Surat yang bakal ditandatangani orang tua murid itu berisikan tiga poin.
Pertama, orang tua menyetujui protokol kesehatan dan aturan yang berlaku selama PTM, termasuk segala informasi segala risiko yang mungkin dapat dialami anak. Kedua, orang tua bersedia tidak mengikutsertakan anaknya dalam PTM jika ditemukan pelanggaran protokol.
Ketiga, orang tua menerima risiko dan bertanggung jawab penuh atas kondisi kesehatan dan keselamatan sang anak apabila penularan Covid-19 tak terhindarkan. Dalam poin ini juga tertera bahwa orang tua tidak akan menggugat sekolah serta bersedia mengikuti proses pelacakan alias tracing Covid-19.
LaporCovid-19 menganggap pihak sekolah seharusnya wajib memberikan informasi yang cukup ihwal risiko infeksi Covid-19. Sebab, orang tua yang akan bertanggung jawab atas kesehatan anak, bukan sekolah, seperti yang tertera dalam surat persetujuan.
Selain itu, pemerintah juga harus memastikan seluruh sekolah menerbitkan surat persetujuan orang tua yang lengkap dengan informasi dampak penularan virus corona.
Jika tidak, "Banyak orang tua yang memilih setuju tanpa mengetahui konsekuensi dan potensi risiko kesehatan pada anak," tulis akun @LaporCovid.