INFO NASIONAL – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memutuskan penyelenggaraan kompetisi Liga 2 Musim 2021 tetap berlangsung sesuai jadwal. Level PPKM di kota-kota penyelenggara di luar Pulau Jawa sudah aman untuk menggelar laga. Namun, ia mengingatkan pertandingan tanpa kehadiran penonton dan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Liga diselenggarakan di beberapa kota. Untuk Luar jawa berlangsung di Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, dan Palangkaraya. Liga diselenggarakan tanpa penonton dan ada tes ketat, siapa pun harus Tes PCR setiap masuk venue,” ujar Airlangga kepada wartawan setelah menggelar rapat koordinasi bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Direktur Utama PT. Liga Indonesia Bersatu, Akhmad Hadian Lukita, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa, 26 September 2021.
Airlangga telah mendapat laporan dari Menpora dan PSSI bahwa setiap stadion yang menggelar pertandingan diawasi sangat ketat. “Kurang dari 300 pemain, official, dan wasit yang ada di dalam zonasi stadion. Semua titik keluar masuk diawasi dan terkendali,” katanya.
Liga 2 Musim 2021 telah berlangsung sejak Minggu, 26 September kemarin di Stadion Manahan Solo dengan laga pembuka Persis Solo melawan PSG Pati. Menpora yang hadir dalam pertandingan tersebut telah menyaksikan pelaksanaan prokes yang ketat.
Menurut Menpora Amali, pengurusan izin setiap kegiatan olahraga termasuk Liga 1 dan Liga 2 di era pandemi jadi berlapis. “Sejak Covid-19, pihak kepolisian sebelum mengeluarkan izin selalu minta rekomendasi dari Kemenpora. Kami juga mengajak Kemenkes, Satgas Covid-19, dan BNPB. Jadi beringkat-tingkat,” tuturnya.
Walau proses perizinan lebih panjang, Kemenpora menegaskan hal tersebut demi keamanan dan kenyamanan masyarakat. Protokol kesehatan adalah keniscayaan yang patut dipenuhi.
Menpora optimistis kompetisi Liga 2 dapat berlangsung dengan aman, bercermin dari Liga 1 yang kini masih bergulir, ataupun laga pra-musim dan Piala Kemenpora beberapa bulan silam. “Saya kira PSSI punya pengalaman melakukan prokes. Mereka bisa menyelenggarakan kegiatan tapi tetap jaga prokes,” katanya.
Adapun Liga 2 dijadwalkan berlangsung sejak 26 September -19 Desember 2021, diikuti 24 klub yang terbagi menjadi empat. Setiap grup dikelompokkan dalam zonasi sesuai kedekatan wilayah. Panitia telah membuat jadwal pertandingan Grup B dan Grup C yang berlangsung di DKI Jakarta dan Solo, Jawa Tengah.
Namun, PSSI sampai saat ini belum menerbitkan jadwal untuk Grup A dan D yang akan berlangsung di Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Timur.
Kemenpora Amali mengatakan saat ini PPKM di Palembang dan Pekanbaru sudah di level 2, sedangkan Balikpapan dan Palangkaraya berada di level 3. “Tapi level PPKM secara provinsi, Sumsel dan Kaltim sudah level 1,” ujarnya.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan hingga saat ini Liga 2 masih belum mendapat sponsor utama. “Kami masih berbicara dengan sejumlah pihak. Sebagai induk sepak bola, kami tegaskan dengan atau tanpa sponsor kita akan tetap memutar roda kompetisi,” katanya.
Kondisi ini berbeda dengan Liga 1 yang mendapat sokongan sponsor BRI. Walau demikian, Direktur Utama PT. LIB, Akhmad Hadian Lukita menerangkan setiap klub di Liga 2 mendapat subsidi Rp 800 juta.
Suntikan dana tersebut dapat digunakan klub untuk membiayai kebutuhannya, termasuk masalah tunggakan yang membelit beberapa klub di Liga 2 saat ini. “Kami tegaskan untuk tim di Liga 1 yang masih ada tunggakan tidak dapat ikut kompetisi. Tapi untuk klub di Liga 2, kami membantu mediasi agar permasalahan mereka selesai," katanya. (*)