TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengungkapkan sejumlah langkah pemerintah dalam mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.
“Antisipasi gelombang ketiga di internal kami sendiri, maka PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) terus diberlakukan baik level 3, 2, 1,” kata Sonny dalam dialog Forum Merdeka Barat, Selasa, 28 September 2021.
Sonny mengatakan langkah antisipasi berikutnya adalah meningkatkan kapasitas testing dan pelacakan kontak atau tracing. Satgas, kata Sonny, juga terus mendorong kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sehingga, pembukaan aktivitas dilakukan dengan mitigasi risiko serendah mungkin.
Langkah selanjutnya adalah mempercepat vaksinasi, menutup pintu-pintu perbatasan yang memungkinkan masuknya penularan dari luar negeri. Di jalur udara misalnya, hanya Bandara Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi Manado yang diberikan izin menerima kedatangan penumpang dari luar negeri.
Kemudian di laut, pemerintah hanya membuka Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Nunukan. Sedangkan di darat, hanya ada dua titik yang diizinkan dilewati penumpang rute internasional, yaitu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dan PLBN Entikong.
Untuk mencegah penularan dari kedatangan para pekerja migran, Sonny mengatakan, Kementerian Kesehatan telah mengirim tes cepat molekuler (TCM). Sehingga, dalam 1 jam, petugas bisa segera memisahkan orang yang negatif dan positif Covid-19. “Kalau PCR diketahui hasilnya besok, bisa terjadi penularan,” ujarnya.
Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan pemerintah juga meningkatkan pengawasan di jalur-jalur ilegal perbatasan dengan harapan bisa mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Bahas Vaksin Covid-19 Booster, Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
FRISKI RIANA