TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut telah memutuskan mendapuk Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat menggantikan Azis Syamsuddin. Ketua DPP Golkar Firman Soebagyo mengatakan, Airlangga sudah mengumumkan keputusannya itu dalam rapat terbatas partai pada Sabtu, 25 September 2021.
"Ditetapkan oleh Ketum dan kami semua menyepakati itu. Saya rasa tepat (memilih Lodewijk)," kata Firman ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 September 2021.
Selain menyampaikan keputusan itu, kata Firman, Airlangga juga mengumumkan pengganti Azis di partai. Posisi Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditinggalkan Azis bakal diisi oleh Ketua DPP Golkar Adies Kadir.
Airlangga lalu menunjuk Firman Soebagyo sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Sosial. Sebelumnya, pos itu diisi oleh politikus Golkar Roemkono, yang kini menjadi Duta Besar RI untuk Bosnia dan Herzegovina. Rapat terbatas juga membahas rencana hari ulang tahun Partai Golkar pada Oktober 2021.
Nanti malam, Airlangga akan memimpin rapat pleno DPP Golkar. "Bisa ditanyakan kepada Ketum nanti malam, banyak yang akan disampaikan," kata Firman.
Menurut Firman, Airlangga memilih Lodewijk dengan pertimbangan mencari yang terbaik bagi partai. Ia mengatakan partai mesti mereduksi kemungkinan munculnya faksi di internal lantaran pergantian jabatan Wakil Ketua DPR ini.
Politikus senior Golkar ini tak menampik bahwa ada koleganya yang berkeinginan menjadi pengganti posisi Azis sebagai wakil Ketua DPR. Pada intinya, kata Firman, semua kader Golkar di parlemen berpotensi dan berpeluang menduduki jabatan itu.
"Pengalamannya kan sudah memenuhi persyaratan semua, apalagi yang senior-senior, tapi kami harus mengambil yang terbaik untuk partai," ujar Firman.
Firman mengatakan partai harus berkonsentrasi mempersiapkan Pemilu 2024 dan konsolidasi ke daerah. Dipilihnya Lodewijk Paulus, ujar Firman, bisa mereduksi kemungkinan gejolak di internal sehingga partai bisa berfokus menyiapkan Pemilu 2024.
Meski ada yang sempat berkeinginan menggantikan Azis, Firman mengimbuhkan, jajaran Golkar akan mengikuti keputusan Airlangga Hartarto. "Semua orang taat saja, ketika pimpinan sudah ketok palu semuanya pasti sepakat dan mendukung," ucapnya.