Rizal mengatakan, kenyataan jelas menunjukkan bahwa pertumbuhan yang cukup signifikan telah terjadi pada tahun 2000 dan kecepatan pertumbuhan tersebut memberikan pertana yang baik bagi pencapaian target ekonomi tahun 2001 ini.
Menko menjelaskan, indikator kuat atas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terlihat dari angka peningkatan penggunaan listrik sebesar 11%, pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 8,3% dan peningkatan penjualan semen sebesar 19% selama tahun 2000.
Menyinggung target penjualan asset BPPN pada tahun 2000, Rizal mengatakan bahwa BPPN tidak hanya memenuhi target pendapatan mereka. Dengan diumumkannya kesepakatan menjelang akhir tahun lalu, yaitu penjualan asset sebesar US$ 350 juta milik Salim Group Palm Plantation kepada Kumpulan Guthire Berhad, Malaysia, dan penjualan saham BPPN sebesar US$ 400 juta di PT Indocement kepada Hedelberger, Jerman, negara mendapat pemasukan yang cukup besar.
Di tahun 2001 ini, prioritas ekonomi pemerintah adalah melakukan konsolidasi lebih lanjut atas apa yang telah dicapai di tahun 2000. Dalam presentasinya, Rizal menghimbau Bank Indonesia untuk lebih memperkuat fungsi pengawaasnnya serta lebih bekerja sama dengan BPPN dalam memacu penjualan asset dan restrukturisasi perusahaan.(Febrina S)
Tabel Indikator Ekonomi 2000 | ||
  | Indikator Makro | Keterangan |
Peningkatan PDB | 4,80% | - Lebih tinggi dari perkiraan semula, 4% |
- Ekspor | 4,24% |   |
- Investasi | 2,18% |   |
- Konsumsi swasta | 1,91% |   |
Defisit Neraca Pembayaran | 3,2% | - Lebih rendah dariperkiraan semula 4,8% dari PDB |
Pertumbuhan Ekspor Total | 31,4% | - Angka untuk Jan-Sep 2000,dibanding angka pada periode yang sama tahun sebelumnya |
Pertumbuhan Ekspor Non Migas | 25,5% | - Angka untuk Jan-Feb 2000 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya |
Surplus Transaksi Berjalan | US$ 7,7 milyar | - 5% dari PDB |
  |   | - Meningkat 4,3% dari PDB tahun 1999 |
Surplus Neraca Pembayaran | US$ 5,0 milyar | - 5% dari PDB |
  |   | - Meningkat 4,3% dari PDB tahun 1999 |
Posisi Cadangan Devisa Bruto | US$ 29,3 milyar | - Setara dengan 6,3 bulan nilai impor dan pembayaran cicilan hutang pemerintah |
Aset | Indikator Perbankan + Rp 32 triliun | - Per Agustus 2000 |
  |   | - Menguat dari negatif (-) Rp 41 trilyun pada bulan sebelumnya |
Non Performing Loan | 27,92% | - Per Agustus 2000 |
  |   | - Menurun dari 32,84% pada bulan sebelumnya |
Net Interest Margin | + Rp 6.26trilyun | - Per September 2000 |
  |   | - Menguat dari negatif (-) Rp 12 trilyun pada bulan sebelumnya |
Aset Recovery BPPN | + Rp 20,82trilyun | - Per November 2000 |
  |   | - Melampaui target Rp 19,4 trilyun pada tahun 2000 |
Pertumbuhan tingkat penggunaan Listrik oleh sector industri | Indikator Sektor Riil 11,0 % | - Meningkat antara Januari & Juli 2000. |
  |   | - 19% lebih tinggi dri periode yang sama tahun 1997 |
Pertumbuhan Tingkat penjualan Eceran | 11,0% | - Meningkat antara Januari dan Juni 2000 |
Pertumbuhan Tingkat Penjualan Sepeda Motor | 85% | - Meningkat antara Januari & Juli 2000 |
Pertumbuhan Tingkat Penjualan Semen | 19% | - Meningkat antara Januari & September 2000 |