TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua akan diselenggarakan pada Oktober 2021. Komunitas Medis Papua Tanpa Batas berharap PON XX ini tidak membawa klaster Covid-19 baru.
“Mudah-mudahan PON sukses tanpa meninggalkan PR (pekerjaan rumah) untuk kami nakes,” ujar perwakilan Kominitas Medis Papua, Yohana Yosephina dalam diskusi bersama LaporCovid-19, Jumat, kemarin.
Yohana menyatakan para tenaga kesehatan tidak ingin ajang PON Papua menimbulkan klaster Covid-19 di 4 lokasi pertandingan. Keempat lokasi itu ialah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Ia merasa khawatir sebab akan ada banyak pendatang, baik atlet atau penonton, yang berasal dari luar kota. “Ada yang berasal dari daerah merah juga,” ujar Yohana.
Tak hanya itu, Yohana bersama rekan-rekannya juga khawatir dengan penyakit Malaria. Meski demikian, ia memastikan tenaga kesehatan di Papua sudah siap dalam pencegahan penularan Covid-19 di Papua, kendati fasilitas kesehatan di Papua terbilang terbatas dan tidak selengkap di kota-kota besar. “Kami sebagai nakes (tenaga kesehatan) siap sebagai garda terdepan,” ujarnya,
Ihwal penanganan Covid-19, Yohana mengatakan bahwa sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) telah disiapkan dengan baik, terutama ketersediaan kamar dan oksigen. Selain itu, seluruh nakes di Papua sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua. Sementara vaksin booster masih baru sebagian.
Yohana menambahkan Papua hampir memenuhi target capaian vaksinasi. Bahkan ada peningkatan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat umum dan anak-anak. “Karena lihat para atlet datang, jadi ada peningkatan dari gebyar vaksin dalam rangka PON Papua ini,” ujar Yohana yang merupakan dokter.
Baca juga: Jelang Pembukaan PON Papua, Mahfud MD akan Gladi Bersih Pengamanan
SRI RAHMAWATI | MAGANG