INFO NASIONAL -- Memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) berjalan lancar, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi. Nadiem mengapresiasi sekolah ini yang telah melaksanakan AN dengan baik dan lancar tanpa ada kendala teknis, baik itu jaringan maupun perangkat yang digunakan.
“Saya senang sekali guru-guru yang melaksanakan survei lingkungan belajar tidak ada tekanan. Mereka tahu AN ini tidak ada dampak bagi individu guru maupun muridnya. Ini hanya pemetaan sekolah. Tidak perlu persiapan. Jawabnya jujur saja. Semakin jujur semakin bagus, ini untuk perubahan yang baik,” kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa (21/9).
Ketika diskusi dengan guru yang melaksanakan Asesmen Nasional, Nadiem terkejut bahwa mereka sadar bahwa tugas sebagai guru untuk literasi adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. “Itu yang guru refleksikan ketika melihat anak didiknya mengerjakan soal-soal literasi yang merupakan bagian dari AN,” ujarnya.
Nadiem juga menegaskan kembali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. “Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun kelulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah,” ucapnya.
Diselenggarakannya Asesmen Nasional bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan cara pemerintah daerah (Pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran. “Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. Asesmen Nasional merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan,” tutur Nadiem.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo yang turut mendampingi Mendikbudristek menjelaskan, fungsi Asesmen Nasional terbagi dari tiga bagian. Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta. Kedua, pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan dinas pendidikan.
“Peta dan umpan balik ini harapannya dapat memicu cara berpikir guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Sehingga dapat memicu perbaikan cara mengajar, cara kepala sekolah memimpin sekolahnya, cara pengawas mengawasi," ujarnya.
Kemudian bagian ketiga, untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan.
Asesmen Nasional 2021 dirancang sebagai instrumen pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter dan survei lingkungan belajar. (*)