TEMPO.CO, Jakarta - Kodam XVII/Cenderawasih menilai saat ini situasi di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, dalam situasi rawan terkendali. Hal ini tak terlepas dari serangkaian konflik dalam 10 hari terakhir yang melibatkan aparat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dalam konflik itu sedikitnya 2 orang tewas. "Untuk situasi Kiwirok saya istilahkan 'rawan terkendali'. Karena kelompok KST (kelompok separatis teroris) Lamek Taplo masih berada di kampung-kampung sekitaran Kiwirok," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Ignatius Yogo Triyono saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 September 2021.
Kelompok Lamek Taplo diketahui telah mengklaim bertanggung jawab dalam serangan di Bandara Kiwi, yang terjadi Selasa, 21 September 2021. Dalam baku tembak itu seorang prajurit TNI Prada Ida Bagus dari Yonif 403 meregang nyawa.
Yogo mengatakan saat ini masyarakat di distrik Kiwirok sebagian besar belum kembali ke rumah masing-masing. Menurut dia, yang masih ada di Kiwirok adalah pasukan TNI-Polri dan hanya sebagian kecil masyarakat.
Prajurit TNI-polri yang ada di Kiwirok bertugas untuk menjaga kestabilan dan menjaga keamanan Distrik Kiwirok. Selain itu, mereka juga terus mengejar KKB. "Sementara penebalan pasukan dari TNI-Polri sampai hari ini kekuatan yang ada di Kiwirok berjumlah 75 orang," kata dia.
Sedangkan untuk proses evakuasi jenazah tenaga kesehatan Gabriela Meilani, Pangdam Yogo mengatakan masih tetap dijalankan oleh TNI. "Untuk evakuasi hari ini, kami membawa tiga orang masyarakat menuju ke Jayapura," kata Yogo. Sebelumnya, proses evakuasi sempat diganggu oleh KKB.
Baca juga: Tenaga Kesehatan Hilang di Kiwirok Disebut Masih Hidup, Ada di Markas TPNPB-OPM