TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Rudi Sufahriadi mengatakan Satgas Madago Raya tidak akan berhenti memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Menurut dia, tewasnya pentolan MIT, yakni Ali Kalora, dinilai membuat kelompok tersebut melemah.
"Kami akan cari yang empat sampai dapat," ujar Kapolda Rudi melalui konferensi pers daring pada Ahad, 19 September 2021.
Sebelumnya, pimpinan MIT Ali Kalora dinyatakan tewas usai baku tembak dengan Satgas Madago Raya. Selain Ali, satu anak buahnya pun ikut tewas, yakni, Jaka Ramadhan.
Insiden baku tempat antara Satgas dengan kelompok MIT terjadi di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah. Kini disebutkan anggota kelompok teror di Poso itu tersisa empat orang.
Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang. Keempatnya berhasil melarikan diri. Sementara, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan terpisah saat baku tembak terjadi.
Kapolda Sulteng memastikan setelah tewasnya Ali Kalora, Mujahidin Indonesia Timur kini tak memiliki pemimpin. "Tidak ada penggantinya," kata dia. Adapun jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan saat ini tengah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polri untuk diidentifikasi.
Baca juga: Pentolan MIT Ali Kalora Tewas, Mahfud Md: Masyarakat Harap Tenang
ANDITA RAHMA