Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti LIPI Minta Aparat Telisik Motif KKB Serang Tenaga Kesehatan

Reporter

image-gnews
Prajurit TNI AD menggotong nakes korban penyerangan KKB usai dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 17 September 2021. KKB melakukan penyerangan di antaranya ke puskesmas dan gedung sekolah pada Senin, 13 September 2021. ANTARA/Indrayadi TH
Prajurit TNI AD menggotong nakes korban penyerangan KKB usai dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 17 September 2021. KKB melakukan penyerangan di antaranya ke puskesmas dan gedung sekolah pada Senin, 13 September 2021. ANTARA/Indrayadi TH
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Adriana Elizabeth meminta TNI - Polri mengusut tuntas motif kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

"Kalau sampai nakes atau guru jadi korban, motifnya harus jelas. Untuk penegakan hukum, pelaku tentu harus dihukum. Untuk penyelesaian konflik, harus dilihat lebih detail latar belakangnya," ujar Adriana saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 18 September 2021.

April lalu misalnya, ujar Adriana, KKB menembak mati guru di Kabupaten Puncak, Papua, karena menduga korban adalah seorang informan.

"Tindakan mereka tentu tidak bisa dibenarkan, tapi ini mesti dicek, karena kasus ini bukan pertama kali terjadi. Pertanyaannya, apakah kasus sebelumnya sudah jelas? apakah pelaku sudah ditangkap? Kita kan tidak pernah menelusuri. Kalau dibiarkan, ini akan menjadi preseden dan terus berulang," ujarnya.

Andriana menilai, ada beberapa kemungkinan alasan di balik meningkatknya eskalasi konflik bersenjata di Papua, yang dilakukan oleh KKB. Pertama, alasan ideologis. Kedua, ujar dia, bisa saja alasan pragmatis.

"Kita mesti melihat bahwa di KKB itu ada perubahan generasi, ada yang lebih muda, termasuk mereka yang direkrut dari anak yang putus sekolah, mereka yang tidak punya pekerjaan. Kalau alasan ideologis, enggak mungkin mereka menyerang kelompok yang bukan ditarget, karena KKB itu kan biasanya melawan aparat keamanan TNI, tapi semakin kesini kan semua menjadi korban," ujarnya.

Konflik di Papua ini, ujar Andriana, harus dilihat secara menyeluruh, agar penyerangan tidak terjadi berkepanjangan. Pemerintah daerah juga harus
diberikan tanggungjawab untuk bisa menyelesaikan persoalan keamanan di wilayah mereka.

"Jangan semua jadi seperti urusan pusat, di Papua seperti tidak ada pemerintahan. Ada persoalan yang harus diselesaikan lokal dan latar belakangnya harus dilihat, apa betul terkait ideologis atau sekadar mereka butuh kesejahteraan. Kalau tidak, nanti akan terus terulang, dan tidak menyelesaikan konflik," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baku tembak antara personel gabungan TNI-Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata terjadi di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin, 13 September 2021. Selanjutnya, berlanjut pada peristiwa serangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Puskesmas, Perumahan para tenaga kesehatan (nakes), Sekolah SD dan SMP di Distrik Kiwirok.

Aksi teror itu telah mengganggu dan menimbulkan ketakutan di masyarakat. Sebanyak 11 orang nakes mengalami luka-luka, satu orang meninggal dunia, dan beberapa dinyatakan hilang.

Kodam XVII/Cenderawasih telah mengirimkan pasukan tambahan untuk mengamankan wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya, serta mengejar pelaku.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut bahwa keamanan tenaga kesehatan di Papua saat ini menjadi perhatian aparat TNI maupun Polri.

Rusdi mengatakan, jajaran TNI - Polri juga berupaya mengembalikan kondisi di Papua kembali kondusif setelah insiden di Distrik Kiwirok, Papua. "Tentunya ketika ada dorongan untuk bagaimana bisa mengamankan nakes, ya itu menjadi perhatian TNI-Polri untuk bisa mengamankan itu, sehingga pelayanan-pelayanan kesehatan di Papua bisa berjalan dengan baik," kata Rusdi dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, kemarin.

DEWI NURITA

Baca: Aktivis HAM Papua Berharap Konflik TNI dan KKB Tak Korbankan Warga Sipil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

16 menit lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

2 jam lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 jam lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

18 jam lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

1 hari lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.


Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

2 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

Personel Operasi Damai Cartenz 2024 melaksanakan patroli di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang memastikan masyarakat tak diganggu TPNPB-OPM


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

2 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

2 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.