TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan berkontemplasi sebelum memilih calon presiden dan calon wakil presiden 2024 yang akan diusung partainya. Ia mengatakan akan tiba waktunya bagi Megawati untuk memilih siapa calon yang bakal diusung.
"Untuk menjadi presiden, wakil presiden, atau menteri sekalipun, keyakinan spiritual PDIP selalu ada campur tangan Yang di Atas," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 September 2021.
Hasto mengatakan seluruh kader PDI Perjuangan telah menyerahkan masalah penetapan capres-cawapres 2024 kepada Megawati. Dia juga meyakini Megawati akan memiliki pemimpin nasional dengan melakukan kontemplasi, mendengarkan suara rakyat, dan mempertimbangkan banyak aspek strategi.
"Selalu ada suara arus bawah, suara rakyat yang kemudian terakumulasi membentuk keyakinan," ujar Hasto.
Hasto Kristiyanto menyadari sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil riset ihwal elektabilitas beberapa kader PDI Perjuangan. Namun, kata Hasto, partainya tak akan menjadikan elektabilitas seseorang sebagai alat ukur.
Dia mengingat pesan Megawati bahwa mudah saja untuk menjadi presiden, tetapi sangat sulit menjadi pemimpin. Sebab, ujarnya, di tangan pemimpin bergantung hajat hidup 270 juta lebih rakyat Indonesia.
"Untuk menjadi presiden, banyak faktornya. Dan bagi Bu Mega hal tersebut juga dilakukan dengan kontemplasi, memohon petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT, karena itulah tradisi itu dijalani Bu Mega," kata Hasto.
Kongres PDI Perjuangan, kata Hasto, telah menyerahkan hak prerogatif penetapan calon presiden-calon wakil presiden 2024 itu kepada Megawati. Ia mengatakan partainya kini tengah fokus kaderisasi dan bekerja untuk rakyat, tetapi pada saatnya nanti bakal menentukan siapa calon yang diusung.
"Dalam kongres disebutkan itu hak prerogatif Bu Mega sehingga pada waktunya pasti diumumkan calonnya," ucap Hasto.
Kader PDI Perjuangan yang masuk dalam radar survei di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani. Dalam sejumlah survei itu elektabilitas Ganjar mengungguli Puan.
Sigi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang rilis 1 April misalnya, mencatat elektabilitas Ganjar sebesar 13,2 persen, sedangkan Puan 5,7 persen. Adapun survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis 4 Mei 2021 mencatat elektabilitas Ganjar sebesar 15,7 persen dan Puan 2,9 persen.