INFO NASIONAL-Pemerintah perlu mendukung generasi muda Indonesia yang memiliki kemampuan mencipta dan memodifikasi kendaraan bermotor. Sehingga perlu dipikirkan regulasi negara untuk karya anak bangsa ini. Hal itu diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam peresmian sekretariat pusat IMI di Gelora Bung Karno, Jakarta 10 September 2021.
Bamsoet mencontohkan beberapa karya modifikasi motor yang terlihat dipamerkan juga pada peresmian itu. Dia ingin mendorong anak muda kreator kendaraan bermotor agar diresmikan legalitasnya di masa depan. Tentu setelah memenuhi kriteria bahwa kendaraan hasil modifikasi anak bangsa itu layak memenuhi syarat kendaraan bermotor di jalan.
"Dengan peresmian sekretarit IMI maka kita dapat menjalankan tekad para pendiri IMI sebagai wadah pemersatu otomotif di Indonesia. Kita telah kembali ke lingkungan GBK (Gelora Bung Karno). 40 tahun lalu kita pernah berada di Gedung ini. IMI sempat keluar dan kembali lagi," ujarnya di hadapan para pengurus IMI dari tiap provinsi.
Tugas pokok lainnya IMI adalah memajukan dunia otomotif agar meraih prestasi di forum internasional. Termasuk mempersiapkan World Endurance Championship (WEC) di Bahrain pada November mendarang. "Di gedung ini sengaja dipajang foto para pembalap berprestasi dari Tinton Suprapto, Tommy Soeharto, Rifat Sungkar. Kita kejar target juara seperti para pendahulu kita," ujar Bamsoet.
Keanggotaaan IMI terbuka untuk organisasi penggemar otomotif baik roda dua, roda tiga, hingga roda empat tanpa memandang latar belakang anggotanya. IMI, lanjutnya, adalah perekat wadah kesatuan dari berbagai minat otomotif. IMI diharapkan dapat terbuka bagi setiap orang yang memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) untuk menggabungkan diri.
Di acara yang dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama PT Bank BNI Royke Gumilaar, IMI juga menandatangani kerjasama dengan BNI untuk pembuatan kartu tanda anggota. Kartu ini memudahkan para anggotanya melakukan pembayaran dan transaksi dari pembayaran di tol, pembayaran bensin, belanja hingga penggunaan transportasi umum.
IMI bahkan membuat aplikasi untuk anggotanya bertransaksi online. "IMI perlu mengembangkan marketplace untuk komunitas otomotif terutama khusus merk yang tak ada di pasaran. Digital marketplace untuk mencari mobil hingga hal yang berkaitan dengan dunia otomotif," kata Bamsoet.
Ketua MPR juga meluncurkan dua buku karyanya yang bertajuk “Hadapi dengan Senyuman dan “Negara Butuh Haluan”. Buku Hadapi dengan Senyuman adalah buku yang ditulis di tengah masa sulit pandemi dan isinya mengharapkan agar warga negeri ini, sepahit apa pun kondisi sekarang ini, tetaplah menghadapinya dengan senyuman.
Sedangkan pada buku bertajuk Negara Butuh Haluan, dia menyarankan perlunya dibuat haluan untuk negeri ini. "Negara butuh haluan agar jangan sampai hilang arah. Kenapa hal itu kerap terjadi, pasca reformasi, setiap terjadi pergantian pimpinan dari walikota, gubernur hingga presiden. Agar kita tetap dapat maju dua langkah. Sehingga, setiap visi pemimpin di tiap wilayah harus memenuhi hal itu," ujar Bamsoet.
Sebagaimana rekomendasi MPR periode 2009-2014, dan MPR periode 2014-2019,, hasil kajian MPR periode 2019-2024 menyatakan perlunya Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang bersifat filosofis dan arahan dalam pembangunan nasional.(*)