INFO NASIONAL - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali mendorong Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memaksimalkan kinerja pelaku industri olahraga dalam negeri agar mendapat pengakuan internasional.
Menurut Menpora Amali, dari 250 perusahaan di industri olahraga baru satu yang mendapat sertifikasi internasional. “Saya kira ini tantangan bagi KADIN untuk mendorong para pelaku industri. Saya harapkan paling tidak nanti ada 10 industri yang berstandar internasional,” katanya saat penandatanganan kesepakatan, atau Memorandum of Understanding antara Kemenpora dengan KADIN tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Jakarta pada Rabu, 8 September 2021.
Menpora menjelaskan memiliki sertifikasi internasional sangat penting. Selain berdampak pada peningkatan ekonomi, juga memunculkan kebanggaan melihat produk-produk dalam negeri diakui oleh dunia.
Sertifikasi internasional bahkan berpengaruh besar bagi atlet yang dipersiapkan untuk mengikuti ajang olahraga di luar negeri. Menpora Amali memberi contoh, saat pertama kali bertugas sebagai menteri, ia meminta jajaran di bawahnya agar atlet sebaiknya menggunakan produk dalam negeri. Namun ia mendapat jawaban mengejutkan. “Kalau kita pakai itu (produk dalam negeri), nanti saat mau pertandingan internasional atlet kita harus adjustment lagi, mesti penyesuaian,” ujarnya.
Karena itu sekarang ia bahagia akhirnya dapat bekerja sama dengan KADIN untuk memajukan olahraga nasional. Kolaborasi ini diharapkan menjadi pembuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan produk olahraga mengejar standardisasi internasional.
Selain ihwal sertifikasi, Menpora Amali juga meminta KADIN menggerakkan industri jasa olahraga. Pasalnya, Indonesia saat ini masih menggunakan jasa dari luar negeri untuk menggelar ajang olahraga bertaraf internasional. “Misalnya saat Asian Games atau Asian Para Games 2018 lalu kita masih menggarap bersama perusahaan jasa luar negeri,” katanya.
Menpora menuturkan peran industri olahraga sangat penting terkait DBON yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Hari Olahraga Nasional esok hari, 9 September. Keterlibatan industri atau swasta dapat mengakselerasi pembinaan atlet sehingga bermuara pada prestasi.
Menpora sebelumnya beberapa kali mengatakan DBON merupakan tindakan menyeluruh, dari hulu hingga hilir. Semua hal akan dipersiapkan mulai dari target, sarana dan prasarananya. Dia berharap, ke depan, prestasi olahraga tidak lagi didapat karena kebetulan atau by accident, melainkan hasil penggemblengan dan prestasi yang dibingkai dalam DBON.
Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid, turut senang menjadi rekan Kemenpora memajukan olahraga nasional. Saat ini kegiatan olahraga di tanah air belum berjalan maksimal, sehingga pihak swasta ingin membantu lebih banyak. “ KADIN dan pemerintah dapat mengintegrasikan komposisi olahraga dalam bingkai industri yang berkembang,” tuturnya.
Acara penandatanganan kesepakatan tentang DBON ini dilakukan antara Menpora Amali dan Ketum KADIN Arsjad Rasjid. Turut dihadiri sejumlah pejabat di Kemenpora dan KADIN.
Wakil Ketua Umum Bidang Industri Olarhraga KADIN, Irawadi D Hanafi menjabarkan ruang lingkup kerjasama. Pertama, pengembangan industri olahraga melalui platform yang melibatkan stakeholder terkait dalam mendukung DBON. Kedua, pengembangan industri jasa olahraga dengan memperhatikan kesejahteraaan pelaku olahraga dan kemajuan olahraga.
Ketiiga, pengembangan produk industri olahraga yang dikemas secara profesional sesuai standar nasional dan internasional. Terakhir, pengembangan kemampuan dalam pengelolaan teknologi informasi yang terkait pada sektor industri olahraga dan kegiatan lain yang insidentil dan disepakati para pihak. (*)