TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat enggan menanggapi kabar bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa akan menggantikan panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021. Para politikus komisi pertahanan ini menyatakan menunggu surat resmi dari Presiden Joko Widodo.
"Sebaiknya kita tunggu surat dari Presiden, karena itu adalah hak prerogatif kepala negara," kata anggota Komisi I dari Fraksi Golkar, Dave Laksono kepada Tempo, Ahad, 5 September 2021.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Fraksi Partai Gerindra di Komisi I DPR, Sugiono. Menurut dia, hingga saat ini belum ada pembahasan apa pun di Komisinya ihwal pergantian panglima TNI.
Sugiono juga enggan menanggapi nama-nama yang berpeluang. Ia hanya berujar, semua kepala staf TNI saat ini sama-sama berpeluang menjadi panglima.
"Kalau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kandidatnya para kepala staf angkatan," kata lulusan kampus militer Norwich University ini.
Tiga kepala staf angkatan yakni Jenderal Andika Perkasa (KSAD), Marsekal Fadjar Prasetyo (KSAU), dan Laksamana Yudo Margono (KSAL).
Dave Laksono juga enggan mengomentari peluang Andika maupun Yudo. Menurut Dave, semua kepala staf mampu dan layak menjadi panglima TNI. "Akan tetapi siapa yang Presiden kehendaki, itu adalah hak dan pilihan beliau," kata Dave.
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Effendi Muara Sakti Simbolon mengatakan Andika Perkasa akan mengisi jabatan sebagai panglima TNI baru. Anggota Komisi I ini juga menyebut Panglima Komando Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Dudung Abdurachman akan menjadi KSAD menggantikan Andika.
"Insya Allah. Semua akan terjadi dalam waktu dekat Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KASAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi dalam pesan singkatnya, Jumat, 3 September 2021. Meski begitu, Effendi tak menanggapi saat ditanya lebih lanjut terkait ucapannya ini.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | EGI ADYATAMA | FRISKI RIANA
Baca: Harta Calon Panglima TNI: Andika Punya Tanah di AS, Yudo Miliki 18 Bidang Tanah