INFO BISNIS – Pekerja proyek jasa konstruksi menjadi sasaran penyelenggaraan vaksinasi ke-17 BPJS Ketenagakerjaan atau biasa disebut BP Jamsostek yang menggandeng PT Adhi Karya Tbk sebagai mitra pelaksana pada Jumat, 3 September 2021.
Turun langsung untuk meninjau jalannya vaksinasi tahap pertama, Direktur Perencanaan Strategis dan TI BP Jamsostek diwakili oleh Muhyidin, Depdir Bidang Kepesertaan Korporasi dan Institusi, bersama dengan Direkur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson. Vaksinasi kali ini berjumlah total 3.000 dosis untuk dua tahap pelaksanaan.
Baca Juga:
Entus berterima kasih kepada BP Jamsostek dan pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan vaksinasi tersebut. Sektor konstruksi yang termasuk di dalam kategori 11 sektor usaha yang diperbolehkan beroperasi saat pandemi Covid-19 ini, menurutnya sangat membutuhkan pekerja-pekerja yang sudah divaksin agar produktivitasnya meningkat.
“Seluruh proyek Adhi Karya sudah melaksanakan vaksinasi, ada yang sudah dua kali namun ada yang pertama. Mudah-mudahan dengan keterlibatan semua pihak, vaksinasi bisa membuat produktivitas nasional meningkat lagi, produktivitas Adhi Karya naik lagi dan tentunya perekonomian membaik,” kata Entus.
Sementara Muhyidin menjelaskan kegiatan berjudul “Vaksinasi Bersama BP Jamsostek” ini telah dijalankan sejak Juli lalu di berbagai daerah, dengan total vaksin yang terdistribusi mencapai 85 ribu dosis.
Baca Juga:
“Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan imunitas pekerja sekaligus mendukung pemerintah dalam percepatan pembentukan herd immunity atau kekebalan komunal," ucap Muhyidin.
Ia menambahkan bahwa BP Jamsostek akan terus melihat sektor lain yang perlu dibantu dalam percepatan vaksinasi. Selain itu Muhyidin tak lupa mengimbau para pekerja untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat, baik selama bekerja ataupun di saat beraktivitas lain, sehingga dapat melindungi diri ataupun orang-orang di sekitarnya.
"Semoga dengan upaya yang dilakukan oleh BP Jamsostek melalui vaksinasi ini, seluruh pekerja khususnya pekerja kontruksi dapat bekerja dengan tenang, produktivitasnya meningkat, dan tentu saja proyek- proyek dari BUMN sektor infrastruktur atau konstruksi dapat beroperasi lebih baik dan akan berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya. (*)