INFO NASIONAL - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen untuk mendukung peningkatan kompetensi SDM di Provinsi Papua dan Papua Barat. Berbagai program telah disiapkan untuk mewujudkan komitmen tersebut.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan bahwa sesuai dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat di Papua dan Papua Barat, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengimplementasikan arahan Presiden tersebut.
Baca Juga:
"Salah satu langkah yang sedang dan akan dilakukan adalah mentransformasikan Balai Latihan Kerja (BLK). Transformasi ini kami terapkan tidak hanya pada BLK UPTP Kemnaker seperti BLK Sorong, namun juga di BLK UPTD milik pemerintah daerah," kata Menaker Ida melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Jumat, 3 September 2021.
Selain transformasi BLK, Ida menyebut pihaknya akan mendorong pembangunan BLK Komunitas di Papua dan Papua Barat. BLK Komunitas ini bertujuan mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat yang jauh dari BLK/LPK yang saat ini tersedia. "Setiap tahun kami memprioritaskan 25 BLK Komunitas dapat terbangun baik di Papua maupun Papua Barat," katanya.
Ida pun menyatakan bahwa dirinya telah menugaskan tim khusus untuk berkoordinasi dengan stakeholders ketenagakerjaan di Papua dan Papua Barat.
Baca Juga:
Staf Khusus Menaker, Caswiyono Rusydie menambahkan, untuk mendukung pembangunan BLK Komunitas di Papua dan Papua Barat, Kemnaker akan secara intens berdialog dan berkomunikasi dengan berbagai komunitas di Papua dan Papua Barat.
"Kemnaker akan berkolaborasi dengan komunitas agama dan adat di Papua dan Papua Barat, dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di kawasan Indonesia Timur," ujar Caswiyono.
Selain program peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, kata Caswiyono, Kemnaker juga akan menyiapkan program pendukung lainnya. "Seperti mengembangkan tenaga kerja mandiri, mengembangkan perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan, serta berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri untuk penyerapan tenaga kerja," katanya.(*)