Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suara Mahasiswa: Apakah Setuju dengan Pembelajaran Tatap Muka?

Reporter

image-gnews
Guru mengajar muridnya di ruang kelas di SMK Negeri 7 Surabaya, Jawa Timur, Senin, 30 Agustus 2021. Pemprov Jawa Timur memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 2.536 SMA/SMK dan SLB di 20 kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3, sedangkan di wilayah PPKM level 4 kegiatan PTM secara terbatas belum digelar. ANTARA/Didik Suhartono
Guru mengajar muridnya di ruang kelas di SMK Negeri 7 Surabaya, Jawa Timur, Senin, 30 Agustus 2021. Pemprov Jawa Timur memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 2.536 SMA/SMK dan SLB di 20 kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3, sedangkan di wilayah PPKM level 4 kegiatan PTM secara terbatas belum digelar. ANTARA/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 30 Agustus 2021, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai digelar pada wilayah PPKM Level 1-3, salah satunya di DKI Jakarta. Kebijakan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dengan disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan. Keputusan ini menyatakan sekolah tatap muka dapat dilaksanakan jika seluruh tenaga pendidik dan kependidikan telah divaksin. Lalu bagaimana pendapat mahasiswa mengenai sekolah tatap muka bagi siswa Sekolah Dasar (SD) hingga mahasiswa?

“Sulit untuk menentukan setuju atau tidak,” kata Mustika Vania Sulistyan, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Jika sekolah mengadakan PTM, ia berpendapat bahwa diperlukan pengawasan yang ketat dan evaluasi yang berkala. Namun ia melihat bahwa PTM cenderung lebih efektif dibandingkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini karena melihat kesiapan Indonesia dalam pelaksanaan PJJ yang masih dalam tahap proses pengembangan, sedangkan PTM yang sudah mampu dilaksanakan.

Sedikit berbeda dengan Mustika, Nafarel Puspa Mulia, mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY, setuju dengan adanya keputusan ini. Ia melihat bahwa keputusan PTM bagi sekolah di wilayah PPKM level 1-3 berarti sudah ada indikator bagi suatu wilayah dianggap aman untuk melakukan interaksi. Selain itu, Nafarel melihat bahwa pelaksanaan PJJ tidak efektif karena kendala yang dialami oleh siswa dan mahasiswa. “Banyak anak di rumah terkendala sinyal, kuota, hingga kondisi rumah yang kurang kondusif,” kata Nafarel.

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi ini pun mengatakan, pelaksanaan PJJ cukup berpengaruh pada kualitas peserta didik. Ia mengatakan bahwa banyak guru yang harus berupaya memberikan nilai yang baik karena siswa tidak boleh tinggal kelas selama PJJ ini. “Padahal masih ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas dan mengikuti kelas virtual,” katanya.

Nafarel menambahkan bahwa PTM harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan penggalakan vaksin bagi siswa yang sudah bisa menerima vaksin. Selaras dengan Nafarel, Muhammad Khalid, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan bahwa diperlukan percepatan vaksin. “Meskipun vaksin diutamakan bagi tenaga pengajar, namun proses vaksinasi bagi pelajar juga harus ditingkatkan,” kata Khalid. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional itu mendukung dengan diadakannya sekolah tatap muka dengan mempertimbangkan protokol kesehatan dan pemantauan wilayah PPKM. Ia mengatakan bahwa PJJ tidak efektif dan berdampak pada perbedaan pelaksanaan pembelajaran di setiap daerah. Apalagi masih terdapat ketimpangan akses dan teknologi di setiap daerah. 

Sejalan dengan pendapat Khalid, Intan Septiani, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), setuju dengan adanya keputusan pembelajaran tatap muka. Ia beralasan bahwa PJJ tidak efektif apalagi bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Namun, ia melihat jika orang tua tidak memberikan izin untuk anak mereka mengikuti PTM, maka ini akan menjadi tantangan bagi para guru. “Guru harus mampu mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dan sekolah jarak jauh” kata Intan.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: Perhimpunan Guru Kritik Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

1 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

1 hari lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

1 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

2 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

2 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

3 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.