TEMPO.CO, Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) meminta masyarakat selalu waspada dengan situasi yang terjadi di lingkungan terdekat, khususnya jika ada perubahan sikap dari warga tertentu. Sikap waspada tersebut merupakan bagian dari mencegah radikalisme.
"Seperti membatasi pergaulan secara sepihak, tidak mau beribadah dengan kawan lain, mudah mengkafirkan orang yang tidak sepaham, tidak mengakui negara, dan mendukung khalifah," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto melalui diskusi daring pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Badan Intelijen Negara juga meminta masyarakat agar memiliki kepekaan untuk bisa mencegah dan mendeteksi dini terhadap tumbuhnya paham-paham radikal, khususnya di ranah media sosial.
Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, paham penyebaran ideologi radikalisme bahkan hingga perekrutan anggota kelompok teroris, dilakukan lewat media sosial. Bahkan, Wawan mengatakan jika sejumlah media sosial harus ikut bertanggung jawab.
"Penyedia platform media sosial seperti Facebook, YouTube, WhatsApp, dan TikTok harus ikut bertanggung jawab akan terjadinya radikalisme di media sosial. Apalagi masalah terorisme ini termasuk extraordinary crime," ucap Wawan. Sehingga, Badan Intelijen Negara, kata Wawan, menilai partisipasi masyarakat menjadi elemen penting untuk membendung paham radikal.
Baca juga: Densus 88 Waspadai Potensi Teror WNI Kombatan yang Pulang dari Afghanistan
ANDITA RAHMA