TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan enggan menanggapi ihwal tawaran menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo setelah partainya menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintah. Ditanya kemungkinan menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Zulkifli mengklaim tak ada pembahasan perihal itu.
"Waduh, kami enggak bahas itu sama sekali," kata Zulkifli di Rumah PAN, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Agustus 2021. Meski begitu, Zulkifli mengatakan PAN siap dengan tugas apa pun yang diberikan. "PAN ini di mana pun kalau ditugaskan siap saja, kalau tidak juga siap," kata Zulkifli.
PAN secara terang-terangan menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintah setelah ikut hadir dalam pertemuan Presiden Jokowi bersama partai koalisi lainnya di Istana Negara pada Rabu, 25 Agustus 2021. Zulkifli hadir didampingi Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.
Dua politikus Senayan yang mengetahui komunikasi PAN dan Istana mengatakan Zulkifli Hasan setidaknya tiga kali ditawari untuk menjadi menteri. Komunikasi itu terjalin sejak beberapa bulan lalu.
"PAN sudah lama berkomunikasi dengan Presiden Jokowi dan diminta membantu pemerintah. Sebetulnya sudah diberikan beberapa nama ke Presiden dari reshuffle pertama," kata seorang narasumber ini kepada Tempo, Kamis, 26 Agustus 2021.
Dua narasumber ini menyebutkan, Zulkifli menyodorkan nama mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir. Akan tetapi, Istana menawarkan agar Zulkifli yang mengisi jatah tersebut. Zulkifli, kata dua narasumber Tempo, menyatakan ingin berfokus mengurus partai. Ia lantas menyodorkan nama lain, seperti Asman Abnur, Eddy Soeparno, dan Viva Yoga Mauladi.
Narasumber yang sama menyebutkan ada dua portofolio yang ditawarkan kepada PAN, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menteri Perhubungan. Jika Presiden memberikan posisi Menko, kemungkinan besar Zulkifli yang akan mengisi pos tersebut.
Namun bila untuk Menteri Perhubungan, PAN akan menyodorkan nama kader selain Zulkifli. Di sisi lain, ada sejumlah pandangan di internal partai bahwa portofolio kementerian ini kurang berdampak langsung terhadap masyarakat. PAN disebut-sebut mengharapkan pos Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah karena lebih banyak bersinggungan dengan masyarakat.
Belum dapat dipastikan pos kementerian apa yang akan diisi oleh PAN setelah perkembangan teranyar pernyataan partai bergabung ke koalisi pemerintah. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mengatakan, Presiden Jokowi memang sempat membisiki Zulkifli ihwal rencana pertemuan lanjutan.
"Di pertemuan itu, tidak ada bicara koalisi atau reshuffle. Itu sama sekali tidak disinggung. Hanya sebelum pulang itu, Bang Zul (Zulkifli Hasan) dibisikin Pak Jokowi, 'Pak Zul, nanti kita akan ketemu lagi'," ujarnya dalam diskusi daring yang digelar MNC Trijaya, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Baca juga: Zulkifli Hasan dan Ridwan Kamil Bertemu, Bahas Indonesia hingga Main Tiktok
BUDIARTI UTAMI PUTRI