INFO NASIONAL-Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan mendorong Pemerintah untuk lebih memperhatikan positivity rate PCR dari Pandemi Covid-19 di Indonesia. Pasalnya, meskipun terjadi penurunan positive PCR harian menjadi 9.63 persen namun total positive rate PCR di atas 20,64 persen.
Syarief Hasan mendorong pemerintah memperbanyak testing Covid-19, baik tes PCR/TCM maupun tes Antigen. "Spesimen yang dites harus diperbanyak karena penurunan spesimen pengetesan Covid-19 berpotensi menimbulkan abuse of data Covid-19 yang disampaikan kepada public,"ujarnya.
Terjadi penambahan Covid-19 yang mencapai 10.050 kasus positif harian. Namun, angka positif tersebut juga diikuti kasus kematian yang masih mencapai 591 kasus kematian pada Sabtu, 28 Agustus lalu. Spesimen yang diperiksa sebesar 181.674 spesimen dari 104.314 orang yang dites.
Syarief Hasan menilai, Pemerintah harus semakin memperbanyak testing untuk melokalisir Covid-19 di Indonesia sehingga kasus positif dapat dideteksi, ditracking, dan dilokalisir serta tidak semakin menyebar kemana-mana. “Jangan sampai terjadi pengurangan pengetesan yang membuat sulit mendeteksi orang yang terinfeksi Covid-19,"katanya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga menilai, angka kematian juga masih sangat tinggi sehingga masih perlu perlakuan khusus agar terjadi pengurangan kasus kematian. Positivity rate PCR juga masih berada jauh di atas standar maksimal WHO.
Syarief Hasan juga mendorong Pemerintah untuk lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. "Kami juga mendukung langkah Pemerintah yang tetap melarang masuknya WNA, namun langkah tersebut harus diikuti dengan pengawasan sehingga tidak terjadi lagi kasus masuknya WNA di masa pelarangan," ujarnya
Politisi senior Partai Demokrat ini juga menyebut, Pemerintah harus lebih mengoptimalkan/ meningkatkan lagi program vaksinasi sehingga dapat terbentuk herd immunity. “Harapannya, kekebalan dan imunitas kelompok dapat terbentuk, serta penyebaran Covid-19 dapat dihentikan," katanya. (*)