TEMPO.CO, Jakarta - Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigadir Jenderal Edy Hartono mengatakan pemerintah sedang melakukan diplomasi untuk memutuskan akan mengakui atau tidak pemerintah Taliban di Afghanistan.
“Kami menunggu itu. Kami akan rapat khusus dengan Menko Polhukam untuk langkah-langkah ini,” kata Edy dalam diskusi daring bertema Taliban Berkuasa: Menakar Dampak Bagi Indonesia, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Edy mengatakan, potensi kemenangan Taliban di Afghanistan tetap perlu diwaspadai. Pemerintah juga terus menunggu perkembangan di sana setiap hari. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Taliban memberikan waktu sampai 30 Agustus untuk evakuasi bagi warga asing. “Itu lah makanya nanti kita terus memantau itu,” ujarnya.
Edy pun mengimbau agar masyarakat juga tidak terpengaruh dengan peristiwa yang terjadi pada Taliban. Masyarakat juga diminta jangan mencontoh hal-hal negatif, seperti menggunakan kekerasan untuk mengambil alih kekuasaan.
Menurut Edy, kekhawatiran itu lah yang terus dicegah BNPT, khususnya narasi yang mengatasnamakan agama. Pihaknya meminta masyarakat membangun narasi kebhinekaan, keberagaman, Pancasila, dan NKRI.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan sikap terhadap Taliban yang berkuasa di Afghanistan.
“Kemenlu perlu mengambil waktu dan berpikir matang-matang terkait dinamika di Afghanistan, sebelum memutuskan apapun di luar hal-hal kemanusiaan,” ujar Meutya.