TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin, mengatakan salah satu alasannya mengundurkan diri adalah adanya dinamika di internal. Ia mengatakan ada kebuntuan komunikasi dan sekat informasi di elitis partai politik tersebut.
Menurut Agung, para elitis Partai tersebut tidak mengedepankan akhlakul karimah seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para kader di daerah. "Termasuk aktivis demokrasi yang konsisten melawan feodalisme dan dinasti politik," katanya dalam surat pengunduran diri yang diterima Tempo pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Dalam suratnya, Agung menyampaikan terima kasih dan penghargaan terhadap para pengurus, anggota, dan simpatisan Partai yang telah bekerja keras hingga terbitnya pengesahan badan hukum partai.
Ia menyatakan bahwa momentum terbitnya pengesahan badan hukum Partai bisa menjadi kontemplasi kerja-kerja politik ke depan.
“Hanya kepada Allah kita bertawakal, semoga upaya saya dan para sahabat lainnya yang telah mengantarkan berdirinya Partai Ummat bisa dimaknai sebagai amanah ummat yang harus dipertanggungjawabkan di hadirat Allah SWT,” ujar pria yang dikenal sebagai loyalis Amien Rais ini.
Partai Ummat resmi dideklarasikan Amien di Yogyakarta, pada 29 April 2021. Jabatan ketua umum diemban menantu Amien, Ridho Rahmadi. Puluhan tokoh ternama bergabung dengan partai politik ini, seperti Neno Warisman, mantan Menteri Kehutanan dan salah satu Ketua Partai Bulan Bintang MS Kaban, dan Buni Yani.
Baca juga: Survei Sebut Elektabilitas Partai Ummat Salip PPP