TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa-Bali akan berakhir pada 23 Agustus 2021 atau hari ini. Sejauh ini, pemerintah masih terus memperpanjang status PPKM Level 4 sejak 20 Juli 2021.
Guru Besar Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyatakan setidaknya ada dua hal yang bisa diamati ihwal status PPKM Level 4. Ia menilai publik kerap bertanya-tanya setiap awal pekan tentang nasib atau pengumuman kelanjutan dari PPKM.
Hal pertama, ia menerangkan, status suatu daerah (kabupaten/kota) yang berada di tiga level, sudah ada di Surat Keputusan Menteri Kesehatan 30 Juni 2021. "Juga ada di pedoman Public Health and Social Measures (PHSM) WHO 14 Juni," kata Tjandra Yoga melalui pesan singkat, Senin, 23 Agustus 2021.
Dengan demikian, tanpa harus mengubah maka status atau level situasi pandemi tinggal memasukkan data Covid-19 terbaru dari daerah ke dalam formula. "Maka akan langsung terlihat bahwa daerah A adalah level 4, daerah B adalah level 3. Artinya apakah tetap atau berubah," ujarnya.
Aspek kedua setidaknya ada lima hal yang menjadi sorotan ihwal nasib PPKM selanjutnya. Mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu menjelaskan pertama soal sudah berapa lama suatu daerah berada di level yang sekarang. "Karena kalau baru beberapa hari misalnya, maka tentu masih mungkin akan berubah," kata dia.
Kedua, bagaimana situasi daerah sekitar, khususnya di Jawa Bali yang berdekatan antarkabupatan atau kota. "Ketiga kalau memang akan dilakukan pelonggaran karena level sudah menurun maka perlu dilakukan amat bertahap secara hati-hati," ujar Tjandra Yoga.
Keempat ialah perlu dilakukan pengawasan yang amat ketat. Ia menilai jika situasi membaik maka pelonggaran dapat diteruskan, tapi kalau memburuk maka mungkin diperketat lagi.
Terakhir, kelanjutan PPKM Level 4 bakal bergantung juga pada local spesific. Tjandra Yoga Aditama menyatakan hal itu terdiri dari situasi di daerah masing, sistem pengendalian yang berjalan selama ini, dan masyarakat yang menjadi bagian utama dari pengendalian,
Baca juga: Epidemiolog Prediksi PPKM di Jabodetabek Masih Akan Diperpanjang