TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Timur Tengah yang juga pendiri Albalad.co, Faisal Assegaf, meyakini Taliban sudah berubah.
“Saya yakin sudah berubah. Karena memang menjadi kepentingan mereka agar melanggengkan kekuasaan dan mendapat dukungan, simpati rakyat Afghanistan dan internasional,” kata Faisal dalam diskusi yang diselenggarakan Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Faisal menuturkan, ketika pertama kali Taliban menguasai Provinsi Nimruz, Afghanistan pada dua pekan lalu, pola yang dilakukan tidak langsung menyerang. Tetapi menemui gubernur setempat dan kepala militer di sana untuk menyerah baik-baik.
“Kalau tidak ada yang menyerah baru pertempuran dilanjutkan. Kalau menyerah dikasih pilihan, apakah mau bergabung dengan Taliban atau tidak, atau mereka meninggalkan itu,” ujarnya.
Menurut Faisal, banyak fakta di lapangan bahwa jika pemerintah setempat tidak mau pergi dari wilayah yang dikuasai Taliban, mereka akan diantar ke batas provinsi.
Taliban, kata Faisal, tidak akan berbuat sesuatu kepada mereka karena sudah ada Wakil Pemimpin urusan militer, Mullah Mohammad Yaqoob, yang melarang pejuang Taliban memasuki rumah warga sipil tanpa izin.
Selain itu, Faisal mengungkapkan bahwa Taliban tidak menawan, mengeksekusi, maupuan menyiksa orang-orang yang ditahan. Bahkan, Taliban juga mengizinkan 8 mantan pejabat Afghanistan lari ke Turki.
Faisal meyakini adanya perubahan pada Taliban karena sempat berkomunikasi dengan juru bicara Taliban, Suhail Shaheen. Faisal menerima pesan dari Suhail bahwa pihaknya telah memerintahkan pejuang Taliban untuk berhenti di gerbang Kabul ketika baru menguasai kota tersebut. Keputusan itu dilakukan karena Taliban ingin bernegosiasi dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani agar bisa terjadi penyerahan kekuasaan secara baik-baik.
Pada 15 Agustus 2021, kata Faisal, Taliban mengumumkan pemberian amnesti atau pengampunan bagi orang-orang yang bekerja di pemerintahan Afghanistan, seperti sipil dan militer dari semua tingkatan, termasuk penerjemah pasukan asing.
“Kalau orang masih meragukan apakah Taliban yang sekarang versus lalu sudah berubah, tentu perubahan jangan dilihat dari kejadian kecil di lapangan, tapi harus dilihat bagaimana pimpinan mengambil kebijakan,” katanya.
Baca juga: Taliban Gedor Pintu Rumah, Buru Warga Afghanistan yang Bekerja untuk AS