Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wilayah PPKM Level 1-3 Boleh Belajar Tatap Muka, tapi Vaksinasi Belum Merata

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Seorang guru memberikan arahan kepada murid saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Seorang guru memberikan arahan kepada murid saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sekolah yang berada di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3 telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Izin membuka sekolah telah diberikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Kebijakan ini turut mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Kamis pagi, 19 Agustus 2021, Jokowi mempersilakan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tatap muka, apalagi jika pelajar sudah divaksin.

"Jadi semuanya, untuk semuanya pelajar di seluruh Tanah Air kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka," ujar Jokowi.

Sayangnya, vaksinasi untuk peserta didik berusia 12-17 tahun belum merata. Dalam survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ada 88,2 persen dari 86 ribu responden berusia 12-17 tahun yang menyatakan kesediaan untuk divaksin Covid-19. Namun, hanya 35,9 persen dari yang bersedia telah mendapatkan vaksinasi. “Sedangkan 64,1 persen di antaranya belum divaksin,” kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti.

Dari 64,1 persen yang belum divaksin, sebanyak 57,4 persen responden menyampaikan alasannya karena belum berkesempatan mendapatkan vaksin. Dari data tersebut, Retno menilai bahwa ada persoalan vaksinasi anak yang belum merata di berbagai daerah di Indonesia.

Data survei KPAI tentang persepsi peserta publik tentang vaksinasi anak 12-17 tahun. dok.KPAI

Untuk mendukung PTM di masa pandemi, setidaknya ada tiga syarat yang disampaikan KPAI. Syarat pertama adalah sekolah atau madrasah dipastikan sudah memenuhi kebutuhan penyelenggaraan PTM terbatas, termasuk memastikan protokol kesehatan.

Syarat kedua, minimal 70 persen warga sekolah sudah divaksin. Jika hanya guru yang divaksin, Retno menilai kekebalan komunitas belum bisa terbentuk karena jumlah guru hanya 10 persen dari jumlah siswa. “Pemerintah Pusat harus memastikan percepatan dan penyediaan vaksinasi anak merata di seluruh Indonesia,” ucap Retno.

Syarat ketiga, pemerintah daerah harus jujur dengan positivity rate daerahnya. Jika sudah mencapai 5 persen sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia, maka sekolah baru aman dibuka.

Belum meratanya vaksinasi untuk anak dan remaja ini turut dirasakan Muhammad Raditya Akbar, 13 tahun. Pelajar kelas 1 di MTs Negeri 8 Banyuwangi itu telah mengikuti sekolah tatap muka terbatas pada pekan ini, meski belum mendapat vaksin Covid-19. 

Kakak Akbar, Maya Ayu Puspitasari, menyampaikan bahwa sekolah adiknya, pada Juli lalu, telah mendata murid-murid yang belum disuntik vaksin Covid-19. Tetapi, tak ada pemberitahuan lebih lanjut apakah sekolah akan menggelar vaksinasi atau tidak. Selain itu, menurut Maya, vaksinasi di Kabupaten Banyuwangi lebih banyak tersedia untuk usia di atas 18 tahun. Padahal, adiknya bersedia divaksin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat adiknya telah masuk sekolah, Maya khawatir lantaran anak-anak seusia adiknya masih susah menaati protokol kesehatan. Dari penuturan adiknya yang baru sehari masuk sekolah, belum banyak anak yang rutin mencuci tangan. “Kutanya kenapa enggak cuci tangan, katanya malu,” kata dia.

Situasi tersebut bertolak belakang dengan di Jakarta. Lenny Tristia Tambun, 45 tahun, cukup mendaftarkan putrinya, Rut Diandra, 15 tahun, mengikuti vaksinasi melalui aplikasi JAKI. Rut telah menerima suntikan pertama pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Siswi kelas 1 SMA itu sebetulnya sudah ditawarkan mengikuti vaksinasi dari pihak sekolah. Namun, karena informasi baru diterima H-1, Rut menolak dengan alasan ingin mempersiapkan diri. “Jadi daftar di JAKI, ambil lokasi dekat rumah saja,” ujar Lenny.

Selain karena diwajibkan pihak sekolah, Lenny menuturkan, anaknya bersedia divaksin karena ingin melindungi diri dan orang lain sekitarnya. Rut sendiri merupakan penyintas. Ia percaya vaksinasi dapat membuatnya merasa aman dari ancaman Covid-19.

Berdasarkan dashboard vaksinasi Kementerian Kesehatan per 19 Agustus 2021, sebanyak 26,7 juta usia 12-17 tahun menjadi target vaksinasi Covid-19. Dari total target, yang menerima dosis pertama baru mencapai 9,09 persen atau 2,4 juta orang. Sedangkan 4,01 persen atau sekitar 1 juta anak dan remaja sudah menerima dosis lengkap.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengakui bahwa vaksinasi belum merata di seluruh Indonesia. Hal tersebut terjadi karena bergantung pada ketersediaan vaksin. “Jadi ini yang tentunya akan dilakukan pengaturan secara cermat,” kata Nadia.

Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri menilai vaksin hanya lah salah satu prasyarat dilaksanakannya PTM. P2G tetap berpatokan pada daftar periksa dari Kemendikbudristek, yang mencakup ketersediaan sarana sanitasi dan kesehatan, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan pemetaan warga satuan pendidikan.

Per 19 Agustus 2021, Iman menyebut hanya 57,54 persen sekolah di Indonesia yang sudah mengisi daftar periksa tersebut. Sisanya, 42,46 persen atau 227.937 sekolah belum merespons. “Ini angka yang cukup besar. Mengapa belum merespons? Sebagian besar karena memang belum siap,” kata Iman.

Melihat situasi terbaru dan perkembangan vaksinasi saat ini, Iman mengatakan bahwa vaksin bukan lah solusi menyeluruh. Pasalnya, Iman menemukan di lapangan masih banyak guru yang sudah divaksin justru tetap terinfeksi Covid-19. Artinya, kata dia, kesuksesan PTM masih terletak pada kedisiplinan yang telah ditetapkan sebagai protokol kesehatan.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

11 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

13 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

13 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

16 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

16 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

18 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

18 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.