Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lewat Sukarno, Sultan Syarif Kasim II Serahkan 13 Juta Gulden untuk Republik

Reporter

image-gnews
Pengunjung mengamati foto-foto dokumentasi kegiatan Presiden Sukarno saat pameran Sukarno: Besar bersama Rakyat di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, 22 Agustus 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Pengunjung mengamati foto-foto dokumentasi kegiatan Presiden Sukarno saat pameran Sukarno: Besar bersama Rakyat di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, 22 Agustus 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau juga dikenal dengan Sultan Syarif Kasim II kondang setelah menyumbang harta kekayaannya sebanyak 13 juta gulden kepada Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan 120,1 juta dolar AS atau jika dirupiahkan nilainya mencapai lebih dari Rp 1,074 triliun.

Melansir dari laman dinsos.riau.go.id, setelah mendengar berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 15 Agustus 1945 yang kemudian diikuti dengan diproklamasikannya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Sultan Syarif Kasim II yang dikenal anti kolonialisme langsung mengibarkan bendera merah-putih di depan Istana Siak.

Namun kemerdekaan yang didapatkan Indonesia saat itu tidak serta merta mendatangkan kejayaan, karena masih ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk menjadi bangsa yang mampu berdiri dan menopang hajat hidup rakyat. Untuk itu, pada 1946, Sultan Syarif Kasim II memutuskan untuk menemui Presiden Pertama RI Soekarno.

Sesampainya di Jawa dan bertemu dengan Bung Karno, Sultan Syarif Kasim II menyatakan bahwa kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan tersebut disertai dengan penyerahan mahkota kesultanan dan menyumbangkan 13 juta gulden kepada Pemerintah RI.

“Sultan Syarif Kasim II menyerahkan modal untuk Indonesia melalui Soekarno sejumlah uang senilai 13 juta Gulden Belanda, mahkota berlian miliknya, serta pedang keris dan harta-harta bernilai lainnya,” kata Mantan Bupati Siak yang kini Gubernur Riau, Syamsuar, seperti dikutip Tempo dari Teras.id.

Selain menyerahkan uang dan benda-benda simbolis, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan seluruh wilayah kerajaan untuk bergabung di bawah pemerintahan NKRI. Wilayah tersebut di antaranya Sumatera Timur, meliputi Kerajaan Melayu Deli, Serdang, Bedagai hingga Provinsi Riau dan Kepulauan Riau saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2016, Pemerintah Kabupaten Siak membangun sebuah tugu yang didedikasikan untuk Sultan Syarif Kasim II berkat jasanya kepada Indonesia. Tugu tersebut dinamai Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia, dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Jusuf Kalla, yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Loyalitas sang Sultan memang patut dikenang dan menjadi teladan, Sultan Syarif Kasim II rela menjadi warga biasa dengan menyerahkan takhta untuk mendukung NKRI.

Melansir dari Teras.id, perjuangan Sultan Syarif Kasim II tidak hanya di tanah Riau saja, tetapi juga sampai di Aceh. Syamsuar mengatakan, Sultan Syarif Kasim II pernah menjadi anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. “Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak,” tutur Syamsuar.

Sejarawan Riau, OK Nizami Jamil, mengatakan, saat berjuang di Aceh, Sultan Syarif Kasim II juga turut menyumbangkan hartanya untuk membeli pesawat Seulawah. “Sultan juga ikut menyumbangkan hartanya guna membeli pesawat Seulawah, yang terkenal itu bagi perjuangan rakyat Indonesia, ketika itu,” kata OK Nizami Jamil, anak dari Sekretaris Pribadi Sultan Syarif Kasim II, Muhammad Jamil ini.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Untuk Republik, Sultan HB IX Sumbang 6,5 Juta Gulden

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

2 hari lalu

Proses evakuasi pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Tim Gabungan Penanganan Darurat Erupsi Gunung Marapi
29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.


67 Tahun Lalu Bung Hatta dan Sukarno Pecah Kongsi, Begini Isi Surat Pengunduran Diri sebagai Wapres

7 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
67 Tahun Lalu Bung Hatta dan Sukarno Pecah Kongsi, Begini Isi Surat Pengunduran Diri sebagai Wapres

Bung Hatta mengundurkan diri sebagai wapres. Ini bunyi surat pengunduran dirinya, 67 tahun lalu, sebagai bukti pecah kongsi dengan Sukarno.


Gubernur Riau Edy Nasution Punya Motor Buatan Indonesia, Kanzen

10 hari lalu

Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution saat dilantik menjadi Gubernur Riau oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 27 November 2023.  Edy sebelumnya adalah wakil gubernur. Dia menjabat sebagai Plt Gubernur Riau sejak 4 November 2023 setelah Gubernur Riau sebelumnya Syamsuar mengundurkan diri karena menjadi caleg 2024. Setelah dilantik, Edy akan menjabat Gubernur Riau hingga akhir Desember 2023 sesuai sisa jabatan. TEMPO/Subekti.
Gubernur Riau Edy Nasution Punya Motor Buatan Indonesia, Kanzen

Gubernur Riau Edy Nasution memiliki motor Kanzen, yang merupakan merek motor Indonesia buatan PT Semesta Citra Motorindo.


Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

18 hari lalu

Foto arsip Joko Widodo saat menguji mobil
Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.


1.726 Kecelakaan Motor Terjadi di Riau Sepanjang 2023

23 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. ANTARA FOTO/Aji Styawan
1.726 Kecelakaan Motor Terjadi di Riau Sepanjang 2023

Ditlantas Polda Riau mencatatkan jumlah kecelakaan motor sebanyak 1.726 kasus sepanjang periode Januari hingga Oktober 2023.


85 Tahun Kematian Mustafa Kemal Ataturk Presiden Turki Pertama, Mengapa Sukarno Mengaguminya?

27 hari lalu

Mustafa Kemal Ataturk (wikipedia)
85 Tahun Kematian Mustafa Kemal Ataturk Presiden Turki Pertama, Mengapa Sukarno Mengaguminya?

Mustafa Kemal Ataturk adalah pendiri sekaligus presiden pertama Turki. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk Sukarno. Kenapa?


Hari Pahlawan: Teks Lengkap Resolusi Jihad fi-Sabilillah KH Hasyim Asy'ari

28 hari lalu

KH Hasyim Asy'ari. Wikipedia
Hari Pahlawan: Teks Lengkap Resolusi Jihad fi-Sabilillah KH Hasyim Asy'ari

Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari nampu bangkitkan semangat juang rakyat melawan pasukan Inggris 78 tahun lalu di Surabaya. Berikut teks lengkapnya.


Resep Kernas Makanan Khas Natuna berbahan Sagu

29 hari lalu

Tabel Mando dan Kernas, cemilan khas Pulau Natuna yang berbahan utama dari ikan. Tempo/Rita Nariswari
Resep Kernas Makanan Khas Natuna berbahan Sagu

Makanan khas Natuna, Kernas nikmat dimakan selagi panas, terlebih jika dicocol saus pedas


Profil Iwa Kusumasumantri Rektor Unpad Pertama, Pernah Dituduh Komunis sampai Jabat Beberapa Posisi Menteri

31 hari lalu

Rektor Unpad pertama Iwa Kusumasumantri. Wikipedia
Profil Iwa Kusumasumantri Rektor Unpad Pertama, Pernah Dituduh Komunis sampai Jabat Beberapa Posisi Menteri

Iwa Kusumasumantri merupakan Rektor Unpad pertama. Pernah menjabat posisi menteri, dan pernah dituduh komunis. Ini perjalanan hidupnya.


Ganjar-Mahfud dan Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Sejarah dan Arsitektur Makamnya

34 hari lalu

Ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri bersama sejumlah pengurus DPP PDIP memanjatkan doa saat berziarah ke Makam Presiden Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Jumat 3 November 2023. Menurut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri sengaja mengajak sejumlah Pengurus Pusat PDIP dan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud berziarah ke makam Presiden Soekarno untuk menjaga tradisi spiritualitas perjuangan dalam menghadapi tahun politik. ANTARA FOTO/Irfan Anshori
Ganjar-Mahfud dan Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Sejarah dan Arsitektur Makamnya

Capres-cawapres Ganjar-Mahfud MD melakukan ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.