Warga perorangan maupun keluarga penerima bantuan tersebar di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu). Mayoritas penerima bantuan berada di desa-desa Kabupaten Malang. Tiap paket berisi beras 5 kilogram, gula, minyak goreng, mie instan, mihun, kecap.
Najib dan kawan-kawan rajin memanfaatkan media sosial dan memantau pemberitaan media massa, juga jaringan Gusdurian, untuk mendapatkan informasi orang-orang yang menjalani isolasi mandiri. Warga maupun keluarga yang butuh bantuan cukup mengirim foto kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan hasil tes usap atau swab test yang masih berlaku. Posko tinggal mengutus satu-dua orang sukarelawan pembawa bantuan ke lokasi.
Penyaluran bantuan melibatkan 20 tenaga sukarelawan. Mereka bekerja bergantian sesuai jadwal yang sudah diatur Posko. Tiada honorarium yang diberikan kecuali duit untuk beli bensin. “Honorariumnya biar dibalas Gusti Allah saja,” ujar Najib.
Menurut Najib, tahun lalu Posko mengirim sukarelawan untuk memverifikasi calon penerima bantuan. Berdasarkan asesmen di lapangan, cuma sekitar 10 persen permohonan yang ditolak Posko. Posko lama di Jalan Ananas, tak jauh dari lokasi Posko sekarang. Rumah yang jadi Posko lama dibongkar dan dijadikan lapangan parkir kendaraan jemaat gereja.
Sebagian besar pendanaan tahun 2020 bersumber dari Gerakan Gusdurian Peduli pusat, terutama untuk periode Mei-Oktober 2020. Sumber dana lainnya berasal dari jemaat gereja, pemain klub sepak bola Arema, pengusaha bus, dan donatur lain.
Di tahun lalu, Posko Bersama Peduli Kemanusiaan Covid-19 aktif menggerakkan kegiatan ketahanan dan kemandirian pangan, selain berbagi sembako. Kegiatan ketahanan pangan bertujuan supaya warga bisa mendapatkan pendapatan dari penjualan hasil panen sayur, minimal bisa memenuhi kebutuhan dapur selama pandemi.
Caranya, para sukarelawan membagikan puluhan polibag hitam berisi bermacam bibit sayur siap tanam di ladang kecil depan Sanggar Anak Bandulan, Kota Malang. Bibit sayur yang dibagikan antara lain tomat, sawi, kangkung, kacang, cabai, dan talang. Para sukarelawan bersama sejumlah warga ikut mengurus tanaman sampai dipanen.
“Bibit sayurannya kami datangkan dari daerah Pakis (di Kabupaten Malang) karena di sana sentra sayuran. Itu merupakan solusi jangka panjang karena kita pun tak tahu kapan pandemi corona ini berakhir,” ujar Najib
Sebanyak 400-an paket sembako dibagikan tahun lalu. Beberapa pekerja ojek online bahkan terlibat jadi sukarelawan untuk mengantarkan paket sembako ke alamat penerima.
Najib mengaku pendanaan kegiatan kemanusiaan tahun ini banyak dibantu jemaat gereja, khususnya jemaat Gereja Katolik Paroki Santo Vincentius A. Paulo, dan sebagian kecil dari Gusdurian dan donatur pribadi.
Keterbatasan dana tidak membuat Romo Gani bersama Najib bersama kaum muda berbeda agama, suku maupun etnis untuk menghentikan kegiatan. Romo Gani memastikan tiada batasan durasi kegiatan.
“Sejauh ada orang-orang yang membutuhkan, ya harus kami bantu. Soal sumber dananya dari mana, ya tetap kami carikan. Yang penting, sumber dananya halal, bukan hasil korupsi,” kata Romo Gani ihwal bantuan untuk warga selama pandemi Covid-19. Pernyataan terakhir Romo Gani membuat seisi ruangan tertawa.
Baca juga: Gusdurian Buka Donasi HP Selama Pembelajaran Jarak Jauh
ABDI PURMONO