TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan proses pelonggaran di New Delhi dan Mumbai bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 pada hari ini, Senin, 16 Agustus 2021.
“Tentu perbandingannya tidak bisa apple to apple, tapi proses pelonggaran lockdown di New Delhi dan Mumbai mungkin dapat jadi salah satu bahan pertimbangan untuk keputusan malam ini,” kata Tjandra dalam keterangannya.
Tjandra menjelaskan PPKM Darurat dimulai pada 3 Juli 2021 dengan kasus Covid-19 hari itu sebanyak 27.913 orang, dan rata-rata 7 hari sebanyak 23.270 orang, serta kematian akibat Covid-19 mencapai 493 orang dan rata-rata 7 hari 471 orang yang wafat.
Sesudah PPKM, puncak kasus Covid-19 terjadi pada 15 Juli dengan kasus positif hari itu sebanyak 56.757 orang dan rata-rata 7 hari adalah 44.145 orang. Sementara puncak angka kematian akibat Covid-19 terjadi pada 27 Juli, dengan rata-rata 7 hari adalah 1.519 orang yang wafat.
Pada 14 Agustus, kasus positif bertambah 28.598 orang dan rata-rata sepekan adalah 27.704 orang, serta kematian 1.270 orang dan rata-rata 7 hari 1.538 orang yang wafat. “Artinya jumlah kasus menurun di hari-hari ini sekitar separuhnya dari saat puncak kasus dalam waktu sekitar satu bulan,” katanya.
Tjandra kemudian membandingkan data kasus di India. Pada 8 Februari 2021, kasus baru di India sekitar 9.110 dan pada 8 April menjadi 131.968 orang.
Sesudah naik 10 kali lipat pada April, pemerintah India meningkatkan tes dan telusur kontak sampai 2,2 juta tes per hari. Vaksinasi juga ditingkatkan sampai 8 juta orang sehari. Karena penduduk Indonesia seperempat dari India, maka angka itu kira-kira analog dengan 550 ribu tes sehari dan 2 juta vaksinasi sehari.
Pemerintah India juga saat itu melakukan pembatasan sosial sampai lockdown. New Delhi, ibu kota India, menerapkan lockdown total pada 17 April 2021. Kota Mumbai memulainya pada 21 April, setelah sepekan sebelumnya memberlakukan jam malam, menutup mal, bioskop dan lain sebagainya.
Dengan berbagai kegiatan pembatasan itu, kata Tjandra, tentu kasus tidak akan langsung turun dan masih naik sampai 3 pekan lagi. India mencapai puncak kasus Covid-19 pada 6 Mei 2021, dengan kasus positif bertambah 414.188 orang sehari. Setelah 1 bulan, tepatnya pada 6 Juni, kasus baru Covid-19 mulai turun menjadi 100.636 orang.
Sesudah 2 bulan dari puncak kasus atau 6 Juli 2021, kasus baru di India menjadi 43.733 orang atau turun 10 kali lipat. Ketika kasus sudah turun sekitar hampir seperempat dari angka yang paling tinggi, Tjandra menuturkan beberapa kota di India mulai melonggarkan lockdown.
Pelonggaran di New Delhi, misalnya, dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan istilah unlocking process setelah 1,5 bulan menjalani lockdown. Kemudian Mumbai pada 6 Juni 2021 juga mengumumkan pelonggaran dalam 5 tahap yang disebut sebagai 5 step unlock plan.
Senin ini, 16 Agustus 2021 kebijakan PPKM Level 4 akan berakhir. Sebelumnya, pemerintah telah memperpanjang PPKM selama sepekan, yakni pada 10-16 Agustus 2021 untuk wilayah Jawa-Bali.
Baca juga: Epidemiolog Nilai Pidato Jokowi Cuma Retorika Soal Penanganan Covid-19
FRISKI RIANA