Gerakan MBLC terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Korem 083/Bhaladika Jaya, Kodim 0833 Kota Malang, Kodim 0818 Malang-Batu, Polres Malang, Polresta Malang Kota, Generasi Muda FKPPI Jawa Timur, Pemuda Pancasila Kabupaten Malang, Ikatan Keluarga (IKA) Universitas Brawijaya, Time Indonesia, TI Peduli, Duta Pancasila Kabupaten Malang, Glutera, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Universitas Brawijaya, PMII Malang, GMNI Malang, Jaring Mitra Indonesia, PDK Kosgoro Malang, serta Milenial Utas dan Pelajar.
Ketua MBLC Agoes Soerjanto, mengatakan, komuniitas ini didirikan sejak awal Maret 2020 atau saat awal pandemi Covid-19. “Kami lanjutkan lagi gerak MBLC saat kondisi makin naik tajam dan makin banyak masyarakat yang butuh bantuan,” ujar Agoes.
Menurut Agoes, MBLC membantu penyaluran sembako bagi warga yang menjalani isolasi mandiri. Bantuan juga diberikan kepada keluarga yang terdampak pandemi.
Selain sembako, MBLC juga membagikan masker, melakukan penyemprotan disinfektan, memberikan handsanitizer, pemberian alat pelindung diri atau APD kepada tenaga kesehatan maupun para sukarelawan yang berada di garda terdepan peperangan melawan virus corona.
“Untuk tahun ini sudah 3 ribu lebih paket sembako yang kami bagikan. Kami sudah semprotkan lebih dari 3 ribu liter disinfektan, serta bagikan ratusan ribu masker medis dan kain. Alhamdulillah juga, untuk tahun tahun ini BNPB support masker dan disinfektan,” kata Agoes.
Seluruh relawan di MBLC rutin menjalani tes usap atau swab test di RSIA Mawar (Mardi Waloeja) tiap seminggu sekali. Semua orang di MBLC wajib mematuhi protokol kesehatan. Mereka harus bermasker ganda, pakai handsanitizer, disemprot disinfektan sebelum dan sesudah bekerja, sampai diberi konsumsi makanan bergizi dan vitamin.
Agoes sangat bersyukur semua tenaga sukarelawan MBLC masih tetap sehat dan bersemangat. Ada 200-an orang sukarelawan yang membantu MBLC. Tanpa mereka tentu kerja-kerja MBLC tidak optimal. Bahkan, keterlibatan Moura dan Ifron ikut memompa semangat para sukarelawan dan memberi warna tersendiri.
Agoes menyatakan keterlibatan Moura dan Ifron memberi banyak efektif positif, terutama untuk menggencarkan kampanye mematuhi protokol kesehatan di kalangan generasi milenial seumuran mereka melalui media sosial.
Dia menyebut Moura dan Ifron bisa jadi duta perubahan perilaku di masa pandemi dan contoh baik bagi generasi milenial tentang pentingnya aktif dalam aksi solidaritas kemanusiaan setelah pandemi Corona nanti.
Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Punya Modal Sosial Hadapi Pandemi Covid