TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus menggencarkan upaya vaksinasi untuk mencapai herd immunity. Demi mencapai hal tersebut, Indonesia terus mengupayakan supaya mendapatkan vaksin melalui berbagai jalur. Kini, sebagaimana dilansir dari kominfo.go.id, Indonesia telah menerima lebih dari 130 juta vaksin, baik vaksin yang sudah jadi maupun bahan vaksin.
Vaksin yang diterima Indonesia pun berasal dari berbagai macam produsen. Salah satunya adalah Sinovac dan Sinopharm. "Sebagaimana teman-teman media ikuti, kemarin 12 Juli 2021, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinovac sejumlah 10.280.000 dosis dalam bentuk curah atau bahan baku. Dan siang ini pada pukul 12.05 WIB, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinopharm berjumlah 1.408.000 dosis vaksin jadi,” ucap Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi seperti dikutip dari kominfo.go.id, 14 Juli 2021.
Selain Sinovac dan Sinopharm, Indonesia juga telah menerima jutaan dosis vaksin AstraZeneca. Sebanyak 3.476.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca yang dibawa menggunakan pesawat Emirates Airlines sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada 13 Juli 2021. Vaksin ini didatangkan melalui komitmen multilateral Indonesia dengan beberapa negara melalui organisasi internasional, Covax.
Retno Marsudi mengungkapkan bahwa kedatangan vaksin AstraZeneca merupakan wujud komitmen nyata dari Covax untuk melakukan pemerataan penyediaan vaksin di seluruh dunia. "Indonesia kembali menerima 3.476.400 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral Covax Facility," ujar Retno seperti dikutip dari kominfo.go.id, 14 Juli 2021.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan RI juga akan berkomitmen untuk mendatangkan berbagai jenis vaksin lagi untuk meningkatkan upaya vaksinasi. Salah satu jenis vaksin yang digadang-gadang akan segara tiba adalah vaksin Pfizer dari Amerika Serikat. Dilansir dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Indonesia akan menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer.
50 juta dosis vaksin Pfizer tersebut datang menyusul kerja sama antara PT Pfizer Indonesia dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. "Penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadiki, seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id, 14 Juli 2021.
Vaksin asal Amerika Serikat selain Pfizer juga telah datang ke Indonesia terlebih dahulu. Dilansir sari kemenkopmk.go.id, sebanyak 3,5 juta dosis vaksin moderna telah datang di Indonesia pada 2 Agustus 2021. Meskipun demikian, seperti dikutip dari kemenkes.go.id, vaksin moderna hanya akan ditujukan untuk tenaga kesehatan saja.
Dengan berbagai vaksin tersebut, target vaksinasi Indonesia diharapkan akan segera tercapai. Dilansir dari covid19.go.id, Indonesia telah menetapkan sebanyak 208.265.720 populasi untuk divaksinasi. Kini, per 9 Agustus 2021, sebanyak 50.630.315 orang telah divaksinasi pada tahap pertama. Sementara itu, pada tahap kedua, sebanyak 24.212.024 orang telah divaksinasi. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring vaksinasi terus digencarkan.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Vaksinasi Jakarta 95,5 Persen, Epidemiolog: Belum Herd Immunity