TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigadir Jenderal Amur Chandra mengatakan beberapa negara sudah merespon red notice Harun Masiku. Namun, keberadaan Harun belum terdeteksi.
“Sudah beberapa negara merespon kepada kita, bahwa subyek belum terdeteksi di negara setempat,” kata Amur kepada wartawan, Selasa, 10 Agustus 2021.
Amur tak menyebutkan negara mana saja yang sudah merespon. Dia mengatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan tidak munculnya nama Harun di situs Interpol. Dia mengatakan nama Harun tak dipublikasi untuk menghindari informasi di dalamnya digunakan menjadi guyonan di media sosial.
Dia bilang yang menjadi fokus aparat hukum adalah bisa menangkap Harun bisa lebih cepat. Sehingga, kerahasiaan diperlukan.
Menurut dia, informasi mengenai red notice Harun sudah tersebar di seluruh anggota Interpol di dunia. Pencarian lebih fokus dilakukan di negara Asean dan Pasifik. Menurut dia, akan sulit bagi mantan politikus PDIP itu bisa masuk ke negara lain melalui jalur resmi tanpa terdeteksi. “Sangat kecil kemungkinannya,” ujar dia.
Baca: NCB Interpol Sebut Alasan Harun Masiku Tak Ada di Situs: Khawatir Dijadikan Meme