TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa penyedia iklan, Gage Design, mengatakan telah menerima order pembuatan baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani. Iklan Puan Maharani itu bertuliskan ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’ serta billboard dan baliho sosialisasi PPKM. Pesanan ini mendongkrak omzet hingga 200 persen yang sempat sepi selama pandemi
“Rekor (pesanan) kami terbanyak dalam sejarah perusahaan justu saat pandemi berkat iklan Mbak Puan,” kata pemilik Gage Design, Bambang Nugroho, dalam keterangannya, Senin, 9 Agustus 2021.
Billboard dan baliho Puan Maharani dipesan oleh para kader PDIP, termasuk kepala daerah dan anggota DPR RI, serta DPD PDIP di sejumlah daerah. Bahkan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuking Raka dan wakilnya, Teguh Prakosa, ikut memesan pemasangan billboard Puan Maharani.
Bambang menyatakan Gage Design terlibat dalam pemasangan baliho dan billboard Puan Maharani untuk 210 titik di Solo dan sebagian daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh serta Sumatera Barat. Harga satu billboard dan baliho berkisar Rp 12-15 juta, yang dipesan untuk jangka waktu dua bulan.
Bambang mengatakan, omzet tersebut tak hanya bisa membuat perusahaannya bertahan di masa pandemi, tapi juga bisa memberikan bonus atau tambahan pemasukan kepada para pekerjanya. Tak hanya itu, Gage Design bisa berbagi rezeki ke advertising agency lainnya.
“Kebetulan kami ada asosiasi bersama, sehingga kami bisa tahu betapa kawan-kawan di asosiasi maupun di luar asosiasi mendapat manfaat juga (dari pemasangan iklan Puan Maharani),” kata dia.
Terlepas dari adanya suara nyinyir mengenai pemasangan billboard dan baliho Puan Maharani, Bambang berharap masyarakat bisa melihat fenomena ini lebih jauh lagi. Jika dilihat dari kacamata pelaku industri ekonomi kreatif, kata Bambang, orderan iklan Puan Maharani merupakan anugerah. “Ibarat panas setahun dihapus hujan sehari. Monggo-monggo saja berpendapat, tapi saran saya santunlah bermedia, manfaatkan sarana media dengan bijaksana,” katanya.
FRISKI RIANA
Baca: Baliho Demi Capres, Pengamat: Rakyat Berjuang Hadapi Pandemi, Elite Buang Uang