Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksklusif: Sempat Percaya Donasi Anak Akidi Tio, Kapolda: Kami Berniat Baik

Reporter

image-gnews
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri. ANTARA
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Eko Indra Heri menjelaskan alasannya sempat percaya dengan sumbangan Rp 2 triliun dari anak Akidi Tio, Heryanty. Dia mengatakan awalnya mengira sumbangan itu sebagai niat baik dan penyumbang juga tidak minta apa-apa.

Ia menyatakan dirinya juga tidak mendapat apapun dari sumbangan itu. “Karena niat itu pribadi, tidak ada syarat apa-apa dan tidak ada untuk saya,” kata Eko, Jumat, 6 Agustus 2021.

Eko mengakui kesalahannya karena mudah percaya. Dia mengatakan rencana sumbangan itu awalnya diketahuinya dari keluarga pribadi Akidi Tio, Hardi Darmawan dan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Lesti Nurainy. Dia mengatakan kedua sosok itu punya kredibilitas, sehingga membuatnya percaya.

“Saya memandang Prof Hardi (Darmawan) senior, dan bukan orang sembarangan. Pengelola rumah sakit besar di Palembang. Kredibilitasnya luar biasa. Bu Lesti juga, saya tahu kerjanya. Orangnya jujur. Kami ini sama-sama makelar kebaikan,” kata dia.

Eko tak bermaksud menyalahkan kedua orang tersebut karena sumbangan Rp 2 triliun itu ternyata diduga fiktif. “Kami sama-sama berniat baik,” kata Eko.

Kapolda Eko Indra Heri mengatakan sumbangan itu sebenarnya disalurkan melalui dirinya dan Lesti. Eko tak pernah mendengar langsung alasan Heryanty menyerahkan sumbangan itu melalui dirinya dan Lesti. Namun, dia menduga itu terjadi karena dirinya dan Lesti sama-sama di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, sehingga sering masuk televisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga akhirnya penyerahan sumbangan Rp 2 triliun secara simbolis oleh Heryanty dilakukan pada 26 Juli 2021. Beberapa hari kemudian, Eko mulai curiga karena bilyet giro yang diberikan oleh Heryanty tak bisa dicairkan.

Setelah dicek ke bank, ternyata tak ada dana Rp 2 triliun seperti yang tertera di bilyet giro yang diserahkan anak Akidi Tio. “Itu kesalahan saya. Saya tidak hati-hati, saya tidak mengecek, uangnya di bank apa, rekening mana,” tutur Kapolda Sumatera Selatan.

Baca juga Laporan Utama Majalah Tempo: Mimpi Warisan 2 Triliun

LINDA TRIANITA | ROSSENO AJI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mencegah Penyelewengan Dana Donasi Daring

10 hari lalu

Belajar dari Kasus donasi Singgih Sahara, UU Pengumpulan Dana dan Barang harus direvisi.
Mencegah Penyelewengan Dana Donasi Daring

Kasus penyelewengan dana donasi daring Singgih Sahara terjadi karena kesenjangan antara aturan dan praktik.


BAZNAS RI Setop Terima Donasi dari McDonalds Indonesia Usai Diprotes Masyarakat

12 hari lalu

Perwakilan Baznas mendistribusikan makanan Ramadhan untuk warga Palestina di kamp pengungsi di Gaza. ANTARA/HO-Baznas
BAZNAS RI Setop Terima Donasi dari McDonalds Indonesia Usai Diprotes Masyarakat

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyatakan tidak akan menerima lagi donasi dari McDonalds Indonesia.


JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

13 hari lalu

Menteri BKPM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?


Bank Mandiri Luncurkan Fitur Livin' Sukha Donasi

16 hari lalu

Bank Mandiri Luncurkan Fitur Livin' Sukha Donasi

Bank Mandiri Bekerjasama dengan Mandiri Amal Insani (MAI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), meluncurkan Sukha Donasi yang hadir di Livin' by Mandiri melalui fitur Sukha pada 23 Maret 2024.


Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

16 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza


Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

17 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mendatangi Markas Besar Polisi Republik Indonesia atau Mabes Polri untuk melaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik, pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.


4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

25 hari lalu

Joko Widodo atau Jokowi berfoto bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB. Dok TEMPO/Dhemas Reviyanto
4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker


Livy Renata Tanggapi Tudingan Ngemis Online, Dana di Trakteer Tidak Cukup Beli Mercy

25 hari lalu

Livy Renata. Foto: Instagram/@livyrenata
Livy Renata Tanggapi Tudingan Ngemis Online, Dana di Trakteer Tidak Cukup Beli Mercy

Meski merasa perlu mengklarikasi tudingan sudah mengemis online, Livy Renata mempersilakan netizen menduga-menduga.


Belikan Mercy untuk Ibunya Diduga dari Sumbangan Netizen, Livy Renata: Berkat Kalian

26 hari lalu

Livy Renata/Foto: Instagram/Livy Renata
Belikan Mercy untuk Ibunya Diduga dari Sumbangan Netizen, Livy Renata: Berkat Kalian

Livy Renata diduga membelikan ibunya mobil Mercy dari pembukaan donasi di Trakteer dan diakuinya di Twitter.


Danone Indonesia Ambil Bagian Bantu Penderitaan Rakyat Palestina

35 hari lalu

Danone Indonesia Ambil Bagian Bantu Penderitaan Rakyat Palestina

Danone Indonesia bersama dengan KARISMA ikut menyalurkan bantuan berupa uang tunai senilai total Rp630 juta