TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut Kemensos melalui Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial telah mendapatkan data laporan mengenai anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Mensos Risma mencatat, ratusan anak menjadi yatim, piatu dan yatim piatu selama pandemi Covid-19.
Risma memaparkan, data by name by adress terbaru dari Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Jawa Timur menunjukkan bahwa terdapat 166 anak yang saat ini kehilangan orang tua karena Covid-19. Dari jumlah tersebut 12 anak menjadi yatim piatu, 58 anak menjadi piatu dan 89 anak menjadi yatim serta 8 anak sedang dalam konfirmasi. Anak-anak ini tersebar di 7 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur.
Sementara di D.I Yogyakarta, terdapat 142 anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Sebanyak 19 anak kehilangan kedua orang tuanya, 92 anak kehilangan ayah dan 31 anak kehilangan Ibu. Terlaporkan juga sebanyak 10 orang dari 105 ibu hamil yang meninggal akibat Covid-19. "Sejauh ini data akurat by name by adress dan masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan," ujar Risma lewat keterangan tertulis, Jumat, 6 Agustus 2021.
Eks Wali Kota Surabaya itu menyebut, respons terhadap anak-anak tersebut akan dilakukan secepat mungkin. Setelah upaya pendataan, Kementerian Sosial memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi dan kebutuhan dasar anak lainnya, termasuk memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.
Selanjutnya, untuk mencegah anak kehilangan hak pengasuhannya, Kementerian Sosial juga telah mereunifikasi anak dengan keluarga besarnya, memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orang tua asuh/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan anak melalui panti-panti.
Kementerian Sosial juga berupaya memberikan dukungan aksesibilitas untuk membantu anak agar dapat mengakses kebutuhan lainnya.
“Ke depan kami berencana melaksanakan kegiatan penanganan dampak Covid-19 pada anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Tentunya kegiatan ini akan melibatkan kerjasama lembaga/instansi terkait seperti NGO dan sektor pemerintahan yang bertanggungjawab dalam menangani hal tersebut," tutur Risma.