TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad mengatakan program Kita Jaga Kiai memiliki tiga tujuan utama, yakni menjaga kesehatan, memberi dukungan paket kesehatan, serta memberi layanan kesehatan bagi kiai dan komunitas pesantren.
Program Kita Jaga Kiai berupaya menekan laju penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. Implementasinya dengan mendukung upaya vaksinasi, memberikan paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, serta dukungan isolasi mandiri (isoman).
Hal ini, kata Achmad, sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity). “Untuk mencapai tingkat herd immunity minimum 70 persen diperlukan kerja keras, di antaranya dengan jemput bola ke komunitas dalam hal ini adalah komunitas pesantren,” katanya dikutip dari laman baznas.go.id, Senin, 2 Agustus 2021.
Program yang diinisiasi bersama Kementerian Agama ini diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara semi-daring di Pondok pesantren Asshidiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat dan Pondok Pesantren Al Islah Semarang.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, program Kita Jaga Kiai saya nyatakan resmi dimulai dan semoga berhasil dan menjadi amal shalih,” kata Ma’ruf Amin, dikutip dari laman wapresri.go.id, pada Senin, 2 Agustus 2021.
Ma’ruf mengapresiasi inisiatif Baznas dan Kemenag, karena ini sebagai bentuk penghargaan negara untuk memelihara kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, mengklaim program ini sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan dakwah para ulama, kiai, dan tokoh agama di tengah wabah Covid-19.
“Program ini adalah bentuk kepedulian masyarakat zakat terhadap peran dan fungsi para kiai sebagai pilar pertahanan bangsa, semoga program ini dapat memicu dan motivasi dalam mendukung optimalisasi pengelolaan zakat,” kata Ramdhani, dikutip dari laman baznas.go.id
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca juga: