Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Varian Delta, Eijkman Jelaskan Varian Covid yang Berkembang di Indonesia

image-gnews
Suasana aktivitas di Instalasi Rumah Sakit Darurat RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 13 Juli 2021. Instalasi Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Modern Yonkes Divif 1/1 Kostrad-RSPAD Gatot Soebroto yang digelar di lapangan parkir RSPAD, sudah mulai beroperasi. Rumah sakit lapangan di RSPAD ini langsung menerima pasien COVID-19 dengan kategori gejala ringan hingga sedang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Suasana aktivitas di Instalasi Rumah Sakit Darurat RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 13 Juli 2021. Instalasi Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Modern Yonkes Divif 1/1 Kostrad-RSPAD Gatot Soebroto yang digelar di lapangan parkir RSPAD, sudah mulai beroperasi. Rumah sakit lapangan di RSPAD ini langsung menerima pasien COVID-19 dengan kategori gejala ringan hingga sedang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Genom Nasional Lembaga Eijkman Safarina G. Malik menyebut varian Delta plus atau B.1.617.2.1. atau AY.1 memang sudah ditemukan di Indonesia. Varian ini merupakan turunan varian Delta atau B.1.617.2.

Safarina menyebut, mengacu pada data urutan total genom (whole genome sequencing/WGS) di Indonesia, varian Plus ini pertama kali diidentifikasi dari sampel di Mamuju, Sulawesi Barat, 15 Februari 2021.

”Tadinya sampel ini termasuk lineage (garis keturunan) lain, tetapi karena ada pemutakhiran dari Pangolearn (Phylogenetic Assignment of Named Global Outbreak Lineages) seiring data yang masuk lebih lengkap, lalu dimasukkan dalam AY.1. Varian ini juga ditemukan pada sampel dari Jambi pada 2 dan 9 April 2021,” kata Safarina saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 Juli 2021. Sejauh ini, kata dia, belum diketahui tingkat penularan varian ini di Indonesia.

Selain AY.1, di Indonesia telah ditemukan turunan Delta lainnya, yaitu varian Kappa atau B.1.617.1. Varian Kappa ini ditemukan pada sampel di Januari 2021 di Sumatera Selatan dan Jakarta, kemudian ditemukan lagi pada April 2021.

Menurut laporan dari Jejaring Surveilans Genom Indonesia, varian Delta makin mendominasi, sementara varian Alfa dan Beta yang juga tergolong Variant of Concern (VoC) semakin berkurang. Data  pada Juni menunjukkan, varian Delta ditemukan pada 699 sampel dibandingkan dengan hanya satu varian Alfa dan Beta tidak ditemukan.

Sementara pada Juli ini, varian Delta ditemukan pada 45 sampel, sedangkan Alfa dan Beta belum ditemukan. Temuan varian Alfa dan Beta paling banyak ditemukan pada sampel yang diambil pada Mei, yaitu 27 sampel, sebelum kemudian terus berkurang.

”Ini data sementara karena sampel bulan Juli memang belum banyak yang selesai analisis genomiknya,” kata Safarina.

Selain AY.1 atau varian Delta Plus, kata Safarina, saat ini juga ada varian garis keturunan atau lineage B.1466.2 yang mendominasi di Indonesia. Sebelumnya juga ada B.1.470. Kedua varian ini juga kerap dikenal sebagai varian lokal, terutama karena terutama beredar di Indonesia. "B.1466.2 awalnya muncul pada November 2020, dan sebelumnya ada B.1.470 yang mulai muncul sejak April 2020,” ujar dia.

Safarina menyebut, sejauh ini belum ada data rinci mengenai karakter dan kemampuan penularan B.1466.2. ”Namun, WHO sudah menaruh perhatian khusus dan memberi peringatan untuk memberikan perhatian lebih lanjut,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan mencatat kasus varian delta telah menyebar di 22 provinsi Indonesia dengan jumlah 948 kasus per data 29 Juli 2021. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 303 kasus, Jawa Barat 277 kasus, dan Jawa Tengah 164 kasus. Sisanya menyebar di sejumlah provinsi di Indonesia.

Baca juga: Kenapa Covid Varian Delta Sangat Menular? Hasil Studi Ini Menjawabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

38 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

43 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

44 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.