TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah daerah mengeluhkan kekurangan stok vaksin Covid-19, sementara antusiasme warga untuk divaksin tinggi. Di Jawa Barat misalnya, ada stok 10 juta dosis yang didapatkan dari pemerintah pusat. Dari jumlah tersebut, 72 persen sudah disuntikkan kepada masyarakat. Dan hanya tersisa 26 persen untuk dosis vaksin kedua, yang kini juga digeser untuk dosis pertama.
"Di luar itu udah enggak ada lagi. 10 juta dosis kami habiskan. Banyak (warga) yang minta (divaksin), belum ada barangnya, pusat bilang baru datang awal Agustus," ujar pria yang akrab disapa Emil itu dalam wawancara virtual dengan Tempo, Selasa, 27 Juli 2021.
Emil mengatakan, dengan penduduk 50 juta jiwa, maka pihaknya masih perlu kerja keras menggenjot vaksinasi. "Jadi persentase rendah bukan serta merta karena kinerja rendah, kami habiskan apa yang dikasih. Kalau targetnya 70 persen dari 50 juta, ya kami memang harus meniti tangga sesuai kedatangan vaksin," tutur Ridwan Kamil.
Kekurangan stok vaksin juga dikeluhkan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. Ia mengharapkan vaksin Covid-19 segera tersedia di kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat itu. Dosis kedua vaksin untuk 6.000 lebih masyarakat harus ditunda karena kehabisan stok.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kalbar dan Kemenkes, infonya awal Agustus nanti baru ada lagi. Untuk itu kita harap masyarakat bersabar, sambil menunggu ketersediaan stok vaksin," ujar Muda seperti dikutip dari Antara.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi meyebut, kendalanya terletak pada keterbatasan stok. "Kita butuh vaksin 462 juta dosis, yang kita terima sampai saat ini baru 150 juta dosis," ujar Nadia lewat pesan singkat, Selasa, 27 Juli 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia akan kedatangan 45 juta dosis vaksin Covid-19 pada Agustus 2021. Dia menyebut vaksin yang datang pada Agustus mendatang terdiri dari berbagai merek yakni, Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.
"Itu mudah-mudahan akan kita kirim (ke daerah). Nah, dari sekarang sampai nanti vaksinnya datang, sabar sedikit," ujar Budi dalam konferensi pers daring, Senin, 26 Juli 2021.
Budi menyebut bahwa pemerintah nantinya akan memberikan prioritas vaksin Covid-19 kepada daerah-daerah yang memiliki risiko penularan tinggi, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. "Karena kemungkinan terkenanya juga banyak. Masuk RS juga banyak, yang wafat juga banyak. Nah, provinsi-provinsi itu otomatis akan mendapatkan prioritas," tutur Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: PPKM Batasi Durasi Makan 20 Menit, Guyon Ridwan Kamil: Kurang Manusiawi
DEWI NURITA | ANTARA