TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Indonesia menghadapi tantangan ekonomi dan hantaman informasi yang begitu besar di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan Indonesia harus waspada, agar pandemi ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk membangun ketidakpercayaan (distrust) pada pemerintah.
"Isu Covid, isu kesulitan ekonomi ini oleh pihak-pihak tertentu dijadikan upaya untuk men-distrust, memberikan ketidakpercayaan kepada pemerintah," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Juli 2021.
Ma'ruf mengatakan diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, termasuk para ulama, untuk menjaga keselamatan negara dan rakyat Indonesia dari bahaya isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Menjaga negara dari upaya-upaya yang tidak bertanggung jawab termasuk ke dalam tanggung jawab keagamaan.
"Ini kewajiban kita para ulama untuk menjaga dari upaya-upaya tersebut," ujar Ma'ruf.
Ia pun menekankan bahwa selain melalui pendekatan secara lahiriyah, diperlukan juga upaya-upaya batiniyah melalui doa dalam menghadapi hantaman informasi ini. Sehingga, seluruh informasi yang diperoleh agar dipilah dengan baik atas pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala.
“Rasulullah mengajarkan kita doa allahumma arinal haqqa haqqa war zuqnattiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqnajtinabah. Perlihatkanlah kepada kami ya Allah yang benar itu nampak benar, berikan kemampuan kami untuk mengikutinya. Wa arinal bathila bathila, dan perlihatkanlah kepada kami yang bathil, yang bohong itu kelihatan bathil, warzuqnajtinabah, berikanlah kami kemampuan untuk menghindarinya,” kata Ma'ruf.
Baca: Ma'ruf Amin Minta Kepala Daerah Perbaiki Data Penduduk untuk Bansos Covid-19