TEMPO.CO, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Senin, 26 Juli 2021.
Fenomena awan panas ini terjadi pada pukul 23.51 dan 23.55 WIB. "Terekam di seismogram dengan amplitudo 30mm durasi 187 detik dan 148 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya," tulis BPPTKG lewat akun resmi Twitter mereka pada Senin, 26 Juli 2021.
Awanpanas guguran #Merapi tanggal 26 Juli 2021 pukul 23.51 WIB dan 23.55 WIB terekam di seismogram dengan amplitudo 30mm durasi 187 detik dan 148 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya. #MerapiSiaga sejak 5 November 2020 pic.twitter.com/BTdkElr0JB
— BPPTKG (@BPPTKG) July 26, 2021
Seharian ini, aktivitas Gunung Merapi memang sedang meningkat. Gunung yang berstatus siaga sejak 5 November 2020 ini sempat memuntahkan lava pijar pada Senin, 26 Juli 2021 pukul 04.07.
Bahkan lontaran lava pijar pada Ahad, 25 Juli 2021 menyebabkan munculnya titik api di vegetasi lereng Merapi. "Musim kemarau dan tidak adanya hujan membuat vegetasi di lereng Merapi menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api," tulis BPPTKG. Balai meminta masyarakat tetap waspada dengan aktivitas Gunung Merapi.
Baca juga: Lava Pijar Gunung Merapi Disebut Sebabkan Kebakaran Hutan, Ini Kata BPPTKG