Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengayuh Becak Positif Covid Meninggal di Depan Pintu Keraton Yogyakarta

image-gnews
Warga berziarah kubur di pemakaman khusus Covid-19 TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Selasa, 20 Juli 2021. Kasus corona aktif di Indonesia per 22 Juli 2021, sebanyak 561.384. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga berziarah kubur di pemakaman khusus Covid-19 TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Selasa, 20 Juli 2021. Kasus corona aktif di Indonesia per 22 Juli 2021, sebanyak 561.384. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di samping pintu masuk Bangsal Magangan Keraton Yogyakarta, tubuh Bilal, tergeletak di becaknya. Warga RT 03 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta ini meninggal karena positif Covid pada Senin petang, 19 Juli 2021. 

Jasad Bilal terbujur kaku di becak berbendera merah putih mini yang tertambat di pinggir. Sebatang kara, becak itulah satu-satunya tempat tinggal Bilal. Selama 20 tahun, dia mengayuh becak berwarna merah beratap terpal. 

Bilal menjadi langganan para abdi dalem Keraton. “Tiap hari mangkal dan tidur di becak. Tidak punya tempat tinggal,” kata Ketua RT 03 Kelurahan Patehan, Suryantoro Pradjarto, Ahad, 25 Juli 2021. 

Bertahun-tahun yang lalu, Bilal pernah mengontrak rumah milik warga Patehan. Selepas bercerai dengan istri dan anaknya, Bilal tinggal sendirian di becak. Anaknya menikah dan tinggal di Kabupaten Bantul. 

Semenjak pandemi, Bilal sepi penumpang. Pedagang yang berjualan di sekitar Keraton kerap memberinya makan. Sejumlah warga Patehan menurut Suryantoro melihat tubuh Bilal yang kurus itu lemas sejak sebulan ini. 

Selepas adzan magrib, Senin, 19 Juli, seorang warga relawan Covid-19 menghampiri lelaki berumur 84 tahun ini untuk memberikan makanan. Relawan itu mengira Bilal sedang tidur dan memanggil namanya. Tak ada jawaban. Rupanya, Bilal tak bernapas. 

Suryantoro dan warga Patehan kemudian menghubungi Pengembangan Public Safety Center 119 Covid-19 Dinas Kesehatan Yogyakarta. Petugas Dinkes melalukan uji swab dan menyatakan Bilal positif Covid. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah membawa jenazah Bilal ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta di Jalan Wirosaban. 

Jenazah Bilal tertahan di RSUD Kota Yogyakarta selama tiga hari sejak dia meninggal karena tak ada keluarga yang datang untuk mengurus penguburan. Lurah Patehan, Handani Bagus Setyarso mencari rumah anak Bilal yang tinggal di Bantul, Siti Lestari. Tapi, anak Bilal menyatakan tidak punya biaya untuk penguburan. 

Handani mengirim surat ke Dinas Sosial karena keluarga Bilal tak sanggup membayar ongkos penguburan atau di Yogyakarta disebut bedah bumi. Masalahnya Bilal memiliki Kartu Tanda Penduduk beralamat di Patehan, Keraton. Bilal tak masuk kriteria orang telantar sehingga Dinsos tidak bisa menanggung biaya penguburan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Handani menggunakan duit pribadinya sebesar Rp 5 juta untuk membiayai penguburan Bilal. Jenazah Bilal dikubur di pemakaman Karanganyar, Kecamatan Mergangsan. Kuburan ini berada tepat di belakang tempat pembuangan sampah di RW 17. Kamis dini hari, jenazah Bilal akhirnya dikebumikan. 

Salah satu relawan yang ikut menguburkan jenazah Bilal dari Dewan Pimpinan Cabang PDIP, Andung Loka Agustianto mengatakan ada kerabat yang sempat menghubungi relawan karena keluarga tak mampu membiayai penguburan jenazah. Kerabat kebingungan karena jenazah Bilal tak segera dimakamkan dan berada di rumah sakit selama tiga hari.

Di Kabupaten Sleman, Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman mencatat lebih dari 200 warga isolasi mandiri di rumah meninggal sepanjang 1-19 Juli. Dari hasil pemeriksaan swab, 90 persen dari angka itu positif Covid. 

Di Kelurahan Condongcatur, Depok, Sleman, nenek dari Is Nafisa yang berumur 77 tahun meninggal setelah menjalani isolasi mandiri selama enam hari di rumahnya. Nenek Is Nafisa sesak napas dan memiliki riwayat penyakit jantung dan darah tinggi. Nenek Is meninggal pada Sabtu malam, 24 Juni 2021. 

Selama menjalani isolasi mandiri, Is Nafisa dan keluarga kesulitan mencari oksigen. “Kami mencari hingga Wonosari Gunung Kidul. Tapi, nihil,” kata Is Nafisa. 

Data Pemerintah DIY menunjukkan total ada 2.926 pasien positif Covid-19 meninggal. Di daerah ini terdapat 104.778 orang terinfeksi virus Corona. Sejumlah rumah sakit pemerintah menyatakan ruang Intensive Care Unit penuh dan pasokan oksigen belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto meminta Pemerintah Kota untuk untuk tidak membiarkan persoalan serupa terjadi. “Warga miskin seharusnya ditanggung. Tak hanya orang telantar,” kata Eko soal meninggalnya tukang becak di depan pintu Keraton Yogyakarta. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Baru Yogya Salip Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

15 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

1 hari lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

3 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

3 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

BMKG pada Rabu telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Yogyakarta pada 14-16 Maret.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.