Menurut Moeldoko, HKTI sama sekali tak pernah bekerja sama dengan PT Noorpay. "HKTI tidak ada kerja sama dengan Noorpay dalam bentuk apa pun," kata mantan Panglima TNI ini.
Berikutnya, ICW menyoroti hubungan PT Harsen dan politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning. Egi mengungkit nama Riyo Kristian Utomo, yang sebelumnya sempat berbicara sebagai Direktur Pemasaran PT Harsen.
Riyo berbicara di publik ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merazia pabrik PT Harsen. Namun ketika polemik ivermectin menguat, PT Harsen mengeluarkan pernyataan bahwa Riyo bukan pengurus perusahaan. Apa yang telah disampaikan Riyo juga disebut bukan pernyataan resmi perseroan.
"Kenapa PT Harsen harus repot-repot untuk mengklarifikasi Riyo bukan bagian dari mereka? Ternyata Riyo adalah anak kandung dari Ribka Tjiptaning, politikus PDIP dan anggota DPR," kata Egi.
Egi melanjutkan, PT Harsen juga diduga pernah memberikan sumbangan sembako dan alat-alat kesehatan kepada Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), organisasi sayap PDIP yang diketuai Ribka. Hal ini diketahui dari sebuah video amatir yang didapat ICW. "Tentu ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana peran Ribka dalam hal ivermectin dan lebih jauh apakah ada peran PDIP," ujar Egi.
Ribka mengatakan tidak mengenal PT Harsen. Namun, ia mengatakan kemungkinan anaknya memang mengenal perusahaan tersebut. Selain itu, Ribka mengakui Baguna pernah menerima bantuan dari perusahaan tersebut lewat anaknya pada tahun lalu. Bantuan yang diterima, kata dia, berupa face shield dan hand sanitizer.
Ivermectin menuai sorotan lantaran sempat dipromosikan sebagai obat terapi Covid-19. Di India, obat cacing tersebut dikeluarkan dari daftar pengobatan Covid-19.
Selain PT Harsen, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga meminta PT Bio Farma memproduksi obat tersebut. BPOM saat ini telah mengeluarkan expanded access programs (EAP) atau perluasan penggunaan khusus ivermectin dalam kondisi darurat. Namun BPOM mewanti-wanti agar semua pihak menghentikan mempromosikan obat cacing ini untuk terapi pasien Covid-19.
Rektor Rangkap Jabatan
Rektor Universitas Indonesia atau Rektor UI Ari Kuncoro telah mundur dari jabatan Wakil Komisaris Utama atau Komisaris Independen PT BRI. Surat pengunduran diri tersebut telah diterima Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kamis, 22 Juli 2021. Selain Ari Kuncoro, sejumlah rektor di universitas juga menjabat sebagai komisaris. Berikut nama-namanya.
1. Rektor Universitas Bengkulu
Selain menjadi Rektor Universitas Bengkulu, Ridwan Nurazi menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Bengkulu yang dilantik langsung oleh Gubernur Bengkulu Rosidin Mersyah. Seperti dikutip sejumlah media, Ridwan mengatakan jabatan rangkap yang diembannya tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Kemenristekdikti mengizinkan Ridwan untuk menjadi Komisaris Utama Bank Bengkulu, dengan syarat tidak melalaikan tugas sebagai rektor. Waktu itu Kemenristekdikti menyatakan rangkap jabatan sebagai rektor dan komisaris tersebut telah melalui kajian.