Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Malang Fokus Ciptakan Kota Layak Anak di Tengah Pandemi

image-gnews
Foto sebelum masa PPKM Darurat
Foto sebelum masa PPKM Darurat
Iklan

INFO NASIONAL – Penduduk anak-anak Kota Malang sebanyak 252.694 jiwa atau hampir 30 persen dari total populasi yang berjumlah 843.810 jiwa pada 2020. Hal inilah yang membuat Kota Malang fokus menciptakan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Malang.

Pemkot Malang berkomitmen mewujudkan Kota Layak Anak melalui kebijakan pembangunan yang inklusif. Pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak menjadi bagian tak terpisahkan dari pencapaian visi dan misi pembangunan.

“Komitmen itu kami realisasikan mulai dari penguatan regulasi. Kota Malang telah memiliki Perda Nomor 12 Tahun 2015 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, Perwal Nomor 108 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Kota Malang, Keputusan Wali Kota Malang Nomor 188.45/343/35.73.112/2019 tentang Pembentukan Gugus Tugas Kota Layak Anak Periode 2019-2023,” ujar Wali Kota Sutiaji, Rabu 21 Juli 2021.

Selain itu, Kota Malang saat ini telah menyusun Ranperda Kota Layak Anak dan masuk sebagai program pembentukan peraturan daerah (propemperda) 2021. Hal itu disahkan melalui Keputusan DPRD Kota Malang Nomor 49 Tahun 2020 dan telah disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kota Layak Anak.

“Kami akan terus memperkuat regulasi, kelembagaan disinergikan, anggaran diselaraskan prioritas, dan sumber daya manusia ditingkatkan kapasitasnya melalui fasilitasi sertifikasi. Misalnya terkait konvensi hak anak, kesejahteraan sosial anak, sistem perlindungan anak, disabilitas anak, peradilan pidana anak, pekerja sosial, dan pengusaha,” kata Sutiaji.

Selain itu, Pemkot Malang juga melibatkan anak dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tematik Anak. Hal ini adalah salah satu inovasi pelibatan suara anak dalam pembangunan Kota Malang. Pada 2021, dari 53 usulan pada Musrenbang Tematik Anak 2021, sebanyak 34 usulan diterima.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait penanganan Covid-19 untuk anak, Pemkot Malang mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Malang dan Surat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 421/2669/35.73.401/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 pada Masa Darurat Covid-19.

“Satuan pendidikan membuat tim gugus untuk mencegah penularan di lingkungannya. Menyiapkan sarana prasarana terkait protokol kesehatan seperti : area cuci tangan, hand sanitizer, thermo gun, alat penyemprot disinfektan, masker yang diberikan kepada siswa yang lupa/tidak bermasker. Bekerja sama dengan puskesmas terdekat untuk penanganan Covid-19,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang Suwarjana, SE., MM.

Sedangkan tenaga pendidik di Kota Malang sudah 95 persen yang divaksin untuk menekan tersebarnya Covid-19 kepada pelajar. Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4, Kota Malang tetap melaksanakan pendidikan secara daring.

Bagi guru-guru yang belum berpengalaman menggunakan variasi pembelajaran online pengawas melakukan pembinaan di wilayah sekolah binaan masing-masing.  Selain itu, Disdikbud menemui adanya siswa yang kesulitan dengan jaringan internet, belum mempunyai gawai pribadi, dan keterbatasan kuota. Solusinya kementerian dan daerah memberikan bantuan kuota.

Ahli Psikologi dari Women-Teens & Parental Consellor, HR & People Development Consultant Rr. Nia Paramita Yusuf, mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah cara lama menjadi cara baru tentang penerapan belajar di rumah media daring.

Menurut survei di 29 provinsi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), 58 persen responden tak senang belajar dari rumah. Anak-anak merasa kurangnya interaksi dengan teman-teman sekelas dan lebih senang berkomunikasi dua arah dengan guru dibanding harus mengerjakan tugas tiap hari. “Kuncinya, menjaga rutinitas bagi anak-anak usia dini. Perubahan rutinitas dari kondisi sebelumnya dan masa pandemi menyebabkan perasaan sedih, cemas, bahkan stres.,” kata Nia.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

4 jam lalu

Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

Pemerintah hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan lebaran tahun 2024 ini.


Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

4 jam lalu

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama BPKH dan TNI AL kembali menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H untuk siswa-siswi SMA/sederajat


Momentum Kebaikan Buka Puasa Bersama dengan BINUS Senayan

4 jam lalu

Momentum Kebaikan Buka Puasa Bersama dengan BINUS Senayan

Buka Puasa Bersama BINUS sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan.


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

17 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

17 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

Bambang Soesatyo mendukung masuknya Beijing Automotive Group melalui BAIC Internasional meramaikan pasar otomotif Indonesia.


Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

17 jam lalu

Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

Puluhan ribu armada disiapkan di sektor transportasi darat, laut, dan udara. Semua untuk melayani 193,6 juta pemudik.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

18 jam lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

18 jam lalu

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meresmikan peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 pada Kamis, 28 Maret 2024, di Jakarta.


Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

18 jam lalu

Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, dengan tegas menegaskan bahwa DPR RI memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan ibu dan anak melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau RUU KIA.


BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

19 jam lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.